Saham Boeing Anjlok usai Pesawat Jatuh di China
Saham Boeing anjlok hingga 8 persen setelah pesawat produksinya yang digunakan maskapai penerbangan China Eastern Airlines jatuh di pegunungan di China Selatan pada Senin (21/3).
Walau penyebab kecelakaan belum diketahui, setidaknya sebanyak 132 penumpang dikabarkan tewas. "Bisa dipastikan pesawat jatuh," tulis maskapai penerbangan dalam keterangan resmi, seperti dikutip dari Reuters.
Tak hanya Boeing, saham China Eastern Airlines yang terdaftar di bursa saham AS ikut terjun bebas hingga 15,8 persen usai kejadian tersebut.
Saham pabrik pesawat asal AS ini diperdagangkan lebih rendah pada posisi US$177,40 sebelum perdagangan dibuka. Sementara, saham American Depositary Receipts China Eastern Airlines juga turun menjadi US$15,89.
Diketahui, pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut ialah tipe Boeing 737-800 dan baru berusia 6 tahun. Tipe tersebut memiliki kapasitas penumpang maksimal hingga 189 orang.
Mesin pesawat dibuat oleh perusahaan konsorsium antara Boeing dengan General Electric Co dan Safran SA Prancis.
Kecelakaan itu terjadi di saat Boeing sedang merayu Pemerintah China untuk menerbangkan pesawat 737 MAX di sana. Pesawat tersebut telah dilarang mengangkasa setelah dua kecelakaan fatal terjadi di Indonesia dan Ethiopia.