Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea menyarankan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mengejar setoran pajak ke para pelaku investasi bodong seperti yang melibatkan Doni Salmanan dan Indra Kesuma alias Indra Kenz.
Ia menilai mereka dan pengikutnya merupakan sasaran empuk bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
"Sebenarnya cara mencari duit lagi dari pajak, Anda kan lihat kasus Indra Kenz, Doni Salmanan, Indosurya berapa puluh triliun rupiah, itu uang di situ apa sudah bayar pajak atau tidak?" katanya pada acara Spectaxcular 2022, Rabu (23/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya kelompok 'crazy rich' dadakan itu, ia menyebut masih ada puluhan kasus investasi bodong yang sedang ditangani oleh kepolisian. Ia pun menyarankan agar DJP memiliki divisi khusus untuk memantau uang yang mengalir dalam entitas ilegal.
"Sebenarnya kalau DJP ada divisi khusus memantau, itu merupakan sumber sasaran empuk untuk pajak," imbuhnya.
Hotman menyebut ada 2 cara yang bisa dilakukan oleh Sri Mulyani dan anak buahnya. Pertama, mengintip kasus-kasus di Pengadilan Niaga. "Indosurya di PKPU dia menceritakan berapa semua dia punya nasabah di situ, berapa puluh triliun," beber dia.
Kedua, menerapkan sanksi berat yang membuat Wajib Pajak (WP) takut. Ia menilai sanksi administrasi tak besar bisa membuat WP takut untuk tak melaporkan kekayaan mereka.
"Manusia tetap manusia, kesadaran hanya sekain persen, tetap sanksi keras sama pengawasan yang efektif," kata dia.
Ia menambahkan bahwa DJP juga harus menggunakan marketing masa kini, yaitu menggunakan influencer. Hotman mencontohkan dirinya yang dipakai oleh salah satu brand minuman kopi nasional untuk menjual produk mereka.
"Pemakaian para pesohor termasuk selebgram sangat perlu untuk marketing, tentu kalau saya dipakai oleh honor saya setahun Rp2 miliar untuk ambassador tapi untuk kantor pajak gratis," pungkasnya.