TAIPAN

Si Tajir Rusia Abramovich, Jual Klub Chelsea dan Titip Kapal di Turki

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Minggu, 27 Mar 2022 08:10 WIB
Roman Abramovich, orang terkaya ke-142 di dunia, ketar-ketir karena asetnya diburu negara Barat imbas perang Rusia-Ukraina.
Roman Abramovich, orang terkaya ke-142 di dunia, ketar-ketir karena asetnya diburu negara Barat imbas perang Rusia-Ukraina. (AP/Matt Dunham).

Abramovich dikenal sebagai orang kepercayaan mantan presiden Rusia Boris Yeltsin. Saat itu usianya baru 30 tahun. Akibat kedekatannya itu, ia terpilih sebagai gubernur Chukotka pada 1999 silam, saat usianya baru 33 tahun. Bahkan, ia mencalonkan diri kembali pada masa jabatan kedua pada 2005.

Kini, ia disebut dekat dengan Putin. Abramovich menjadi karib Putin setelah merekomendasikan Putin kepada Yeltsin sebagai pengganti presiden Rusia. Tidak cuma itu, Abramovich bahkan ikut mewawancarai setiap kandidat untuk mengisi kabinet pemerintahan Putin.

Seorang penulis biografi Putin, Chris Hutchins, menggambarkan hubungan Abramovich dengan Putin sebagai ayah dan anak. Ketika keduanya mengobrol, komunikasi dilakukan dalam bahasa Rusia formal dengan alasan Abramovich menghormati Putin sebagai senior.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di lingkaran pemerintahan, Abramovich dikenal sebagai 'tuan A' alias ring satu. Media AS bahkan melaporkan bahwa komunitas intelijen AS meyakini Abramovich sebagai 'pembawa tas' dan perantara keuangan Putin.

Namun, perang antara Rusia dan Ukraina yang pecah pada Februari lalu membuat AS, Eropa, hingga negara-negara utama lainnya ikut menjatuhkan sanksi kepada Rusia, lembaga, serta korporat Rusia, termasuk juga oligarki-oligarki Rusia. Abramovich salah satu yang kena getah pahitnya.

Ia terpaksa melepas kepemimpinan klub sepak bola Chelsea karena kuatnya tekanan dari banyak pihak. "Dalam situasi ini, saya mengambil keputusan untuk menjual klub sebab saya percaya inilah yang terbaik untuk klub, fans, para pekerja, juga sponsor dan partner," ungkap pria yang dikenal pendiam tersebut pada Kamis, 3 Maret 2022 lalu.

Ia menyebut seluruh keuntungan hasil penjualan klub Chelsea akan dialokasikan untuk membantu korban perang di Ukraina. "Saya menginstruksikan tim untuk membentuk yayasan amal agar semua keuntungan dari penjualan disumbangkan," lanjutnya.

Tak berselang lama, kapal pesiar mewah Abramovich, Eclipse, dilaporkan telah disita dan dilarang berlayar di perairan Inggris. Melihat kerasnya sanksi AS dan negara-negara barat, Abramovich pun buru-buru menyandarkan yacht lainnya bernama Solaris, lebih kecil dari Eclipse, di perairan Turki.

Diketahui, Turki belum bergabung dengan AS dan Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan oligarkinya. Mungkin, Abramovich masih berharap yacht berukuran 140 meter yang bersandar di resor wisata Bodrum, barat daya Turki, itu masih bisa selamat dari bayang-bayang sanksi barat.

(sfr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER