Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan seluruh 'pembantunya' untuk mengantisipasi kelangkaan solar bersubsidi. Hal ini diungkapkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Presiden Sudah memberikan instruksi supaya ini segera diantisipasi, kelangkaan solar ini," ucap Ma'ruf, dikutip dari Antara, Kamis (31/3).
Menurut Ma'ruf, Jokowi juga sudah memberikan instruksi langsung kepada menteri terkait untuk memenuhi pasokan solar subsidi di SPBU. Pemerintah akan terus memantau stok solar di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira tunggu saja beberapa hari ini akan ada yang diumumkan terkait langkah-langkah yang sedang kami godok," ujar Ma'ruf.
Kelangkaan solar terjadi di sejumlah wilayah. Salah satunya Padang, Sumatera Barat. Karena kelangkaan itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Andre Algamar mengatakan pihaknya menetapkan jam penjualan solar menjadi malam hari mulai pukul 21.00 WIB. Hal ini dilakukan agar tak terjadi kemacetan akibat antrean di SPBU.
"Berdasarkan hasil keputusan rapat bersama pemangku kepentingan terkait, mulai hari ini penjualan biosolar di SPBU dimulai pukul 21.00 WIB guna mengurangi kemacetan," ungkap Andre.
Sementara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Padang juga sudah menambah kuota solar dengan mengalihkan kuota akhir tahun menjadi saat ini.
"Biasanya kebutuhan solar 280 kiloliter per hari menjadi 400 kiloliter per hari," jelas Andre.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan kelangkaan karena banyak perusahaan besar yang memenangkan tender atau lelang dengan menekan ongkos BBM serendah-rendahnya dengan menggunakan solar subsidi.
Nicke menduga ongkos BBM itu bisa murah karena para pengusaha menggunakan solar jenis subsidi yang bukan hak mereka. Menurut dia, hal tersebut dilakukan oleh perusahaan di industri angkutan barang.
"Dalam kontrak antara industri besar dengan transporter harusnya pakai BBM non subsidi," jelas Nicke.
(aud/agt)