Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengadakan pertemuan dengan anggota Australia Indonesia Business Council (AIBC) di Australia pada Rabu (6/4).
Pada kesempatan itu, Sandiaga mendorong para investor Australia untuk menanamkan investasi di Indonesia, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sehingga, pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dapat diwujudkan sebagai upaya akselerasi kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja.
"Kami menargetkan realisasi investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa mencapai US$2,45 miliar. Untuk itu, kami mengundang para member AIBC untuk berinvestasi dan kami (pemerintah Indonesia) akan sepenuhnya memfasilitasi," kata Sandiaga, Rabu (6/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang sangat penting di Indonesia, menjadi sumber penghidupan bagi sekitar 34 juta masyarakat. Untuk itu, pemerintah secara optimal akan memastikan perkembangan kedua sektor itu, antara lain lewat lima destinasi super prioritas, yaitu Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Danau Toba, dan Likupang.
"Investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan dapat membuka 1,1 juta lapangan kerja baru yang berkualitas di Indonesia," kata Sandiaga.
Ke depannya, pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia akan diarahkan pada pengembangan yang lekat dengan nilai-nilai berkualitas dan berkelanjutan. Hal ini juga sesuai dengan tren baru pariwisata dan ekonomi kreatif yang personalize, customize, localize and smaller in size.
Indonesia dengan kekuatan sumber daya alam dan budaya besar diyakini memiliki potensi untuk menghadirkan nilai-nilai keberlanjutan di sektor parekraf. Hal ini dapat dimaksimalkan oleh investor yang dibarengi pengadaan lapangan kerja, sehingga berdampak positif bagi masyarakat.
"Termasuk di sektor ekonomi kreatif, dimana Indonesia menjadi negara terbesar ketiga di dunia jika melihat pada kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB Amerika dengan Hollywood dan Korea dengan K-Pop," kata Sandiaga.
Selain itu, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif juga akan difokuskan melalui berbagai kegiatan, seperti G20, WCCE, juga World Tourism Day yang akan digelar di Indonesia.
Sandiaga menambahkan, masa-masa penghujung krisis di mana beragam peluang usaha mulai terbuka dan perekonomian kembali berputar, merupakan waktu yang tepat bagi para investor untuk berinvestasi. Menurutnya, krisis justru menciptakan peluang baru dengan inovasi, adaptasi dan kolaborasi, seperti yang dia lakukan pada krisis tahun 1997.
"Investasi saat krisis akan mendatangkan banyak keuntungan, good investment return, namun perlu dengan strategi yang matang," katanya.
(rea)