Kans Untung Pengusaha Logistik Lenyap Gara-gara Solar Langka

CNN Indonesia
Jumat, 08 Apr 2022 08:49 WIB
Beban biaya pengusaha logistik melonjak karena kelangkaan solar beberapa waktu terakhir. Kans untung 5 persen pun lenyap.
Beban biaya pengusaha logistik melonjak karena kelangkaan solar beberapa waktu terakhir. Kans untung 5 persen pun lenyap. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengusaha logistik di daerah terpaksa menanggung rugi akibat kelangkaan BBM jenis solar yang terjadi beberapa hari terakhir. Pasalnya, pengiriman barang menjadi lebih lama dari seharusnya.

Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Sumatera Selatan Haris Jumadi mengatakan pengusaha ekspedisi rata-rata kehilangan potensi keuntungan sebesar 3 persen-5 persen.

"Loss 3 persen-5 persen (dari potensi pemasukan)," ungkap Haris, Rabu (6/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Haris, kelangkaan solar membuat waktu pengisian BBM menjadi lebih lama. Para sopir kendaraan logistik pun harus menyesuaikan waktu agar pengiriman barang tak terganggu.

"Akibatnya terjadi penurunan pelayanan, terjadi keterlambatan penerimaan ke pengguna akhir. Secara umum akibatnya terjadi perlambatan ekonomi karena pasokan bahan baku atau barang jadi siap jual yang diangkut mengalami keterlambatan," papar Haris.

Ia meminta pemerintah dan PT Pertamina (Persero) dapat memberikan solusi jangka panjang untuk menangani kelangkaan solar. Sebab, dampak yang dirasakan pengusaha logistik akan memiliki efek domino terhadap perekonomian.

"Untuk usaha logistik, secara umum terjadi kerugian perusahaan. Tapi dampak dominonya akan terasa bila terjadi kelangkaan meskipun hanya sebentar. Harapan kami, Pertamina bisa buang papan informasi 'BBM Dalam Pengantaran' di seluruh SPBU," jelas Haris.

Sebelumnya, terlihat antrean kendaraan yang cukup padat di SPBU 24.301.147 Jl Letjen Harun Sohar, Palembang. Mereka hendak mengisi Solar. Namun, antrean tak sampai mengular ke badan jalan seperti sebelumnya.

Andi, salah satu pengemudi truk mengatakan sempat melihat antrean kendaraan yang mau mengisi solar sampai 200 meter ke arah Simpang Bandara-Tanjung Api-Api.

"Kalau di sini memang padat, tapi memang normalnya seperti ini. Kemarin itu sampai ke jalan, lumayan macet soalnya di sini banyak truk dan mobil besar lewat kan," ujar Andi.

Pemandangan berbeda terlihat di SPBU 24.301.108 KM 12 Jl SMB II Palembang. Terpantau, antrean kendaraan yang ingin mengisi solar cukup lengang.

Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Haris Yanuanza mengatakan terdapat 27 SPBU di Palembang yang melayani pembelian BBM solar.

Menurut Haris, pihaknya telah mendistribusikan solar sebanyak 523 liter pada Selasa (5/4). Jumlah tersebut naik 12 persen dari rata-rata harian bulan lalu.

"Jumlah distribusi ini sudah mengatasi antrean yang kemarin sempat panjang," ucap Haris.

Ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang karena stok solar masih aman. Pertamina juga terus memantau distribusi agar tetap lancar di lapangan. "Jika masyarakat menemukan indikasi penyalahgunaan bisa melaporkan ke aparat yang berwenang dan Pertamina Call Center di 135," jelas Haris.

[Gambas:Video CNN]

Biaya Operasional Naik

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER