Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Panama Erika Mouynes pada Kamis (7/4). Dalam pertemuan itu, keduanya menyepakati untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama ekonomi untuk peningkatan perdagangan dan investasi di antara kedua negara.
"Hari ini adalah pertemuan antara Kadin Indonesia dengan Menteri Luar Negeri Panama, di sisi ini kami melihat bagaimana antara kedua negara bisa membangun hubungan lebih erat lagi," ujar Arsjad kepada wartawan di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (7/4).
Ia juga menjelaskan perihal persiapan rangkaian kegiatan B20 tahun ini. Arsjad mengundang para pengusaha dari Panama untuk berkunjung ke Indonesia dan melihat potensi yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arsjad mengajak para pengusaha Panama untuk berinvestasi di Indonesia khususnya pada tiga sektor, yakni transformasi digital, energi baru terbarukan (EBT), dan kesehatan.
Selain itu, untuk mempermudah kerjasama perdagangan dan investasi, dari sisi Indonesia berharap agar pemerintah Panama dapat memberlakukan fasilitas bebas visa untuk Warga Negara Indonesia.
"Bersamaan juga nantinya dari Kadin akan membuat roadshow ke Panama dan bertemu dengan pengusaha di sana untuk membangun konektivitas," sambung Arsjad.
Kadin mencatat, ekspor Indonesia ke Panama mencapai US$91,14 juta pada 2021. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yakni US$75,21 juta. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Panama antara lain, produk peternakan, minyak nabati, alas kaki, kendaraan selain kereta, karet, mesin listrik dan produk optik.
Sementara, impor Indonesia dari Panama pada 2021 mencapai US$82,31 juta, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya US$33,83 juta. Adapun komoditas impor Indonesia dari Panama antara lain kapal, besi dan baja, kulit mentah, mesin, berbagai produk manufaktur, tekstil yang dilapisi, dan mesin listrik.
Total perdagangan di 2021 mencapai US$173,46 juta dengan defisit untuk Panama. Sedangkan, investasi Panama di Indonesia antara lain terdiri dari 28 proyek dengan nilai US$0,5 juta di 2020, dan 14 proyek dengan investasi mencapai US$1,2 juta di 2021.