Harga minyak goreng curah turun sekitar Rp2.000 per kilogram (kg) di beberapa pasar tradisional Jakarta pada Senin (11/4) atau memasuki pekan kedua Ramadan. Sementara harga minyak goreng kemasan stagnan.
Salah satunya di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan. Erwande (35 tahun), pemilik salah satu toko di pasar tersebut menyatakan minyak goreng curah kini dibanderol di harga Rp22 ribu per kg.
"Yang curah sekarang Rp22 ribu, sebelum Ramadan antara Rp24 ribu sampai Rp25 ribu per kg," ungkap Erwande kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, ia mengaku tidak tahu menahu alasan penurunan harga.
"Dari sananya, dari agennya segitu sih sekarang," imbuhnya.
Sayangnya, penurunan harga ini tak serta merta mengangkat jumlah pembelian dari pelanggannya. Bahkan, pembelian cenderung berkurang pada Ramadan kali ini.
"Soalnya yang turun bukan minyak goreng kemasan sih ya, kalau ini (minyak goreng curah) yang beli kebanyakan pedagang, bukan ibu-ibu. Ya masih mending Ramadan tahun lalu lah daripada sekarang," ujarnya.
Sedangkan harga minyak goreng kemasan 2 kg tak berubah sampai pekan kedua Ramadan. Harganya berada di kisaran Rp48 ribu sampai Rp50 ribu per kemasan.
Lihat Juga : |
"Tergantung mereknya, SunCo itu Rp48 ribu per kemasan. Kalau Tropical Rp50 ribu per kemasan. Ini masih sama saja dari sebelum puasa sampai sekarang," katanya.
Kondisi yang sama juga terjadi di Pasar Segar Cinere, Depok. Rudi (27 tahun), salah satu pedagang di pasar tersebut mengatakan harga minyak goreng curah kini turun Rp2.000 per kg dari Rp22 ribu menjadi Rp20 ribu per kg.
"Dari akhir minggu lalu turunnya," tutur Rudi.
Sementara harga minyak goreng kemasan tetap berada di kisaran Rp47 ribu sampai Rp50 ribu per kg.
"Engga ada naik turun, segitu-segitu saja. Tapi yang beli juga cuma segitu-segitu saja," ucapnya.
Rudi berharap setidaknya harga minyak goreng curah maupun kemasan bisa stabil sampai Idulfitri. Sebab, jika naik sedikit saja, ia khawatir akan semakin sedikit untung yang bisa dia ambil.
Sebelumnya, harga minyak goreng curah dan kemasan melambung tinggi di masyarakat dalam beberapa bulan terakhir. Atas kenaikan harga ini, pemerintah pun berencana memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng senilai Rp300 ribu per penerima.
Rencananya, BLT minyak goreng akan disebar ke 23,15 juta penerima yang terdiri dari 20,65 juta penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako serta 2,5 juta pedagang kaki lima (PKL) dan pemilik warung.