6 Barang yang Harganya Melejit 2022, dari Minyak Goreng hingga Kerupuk

CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2022 10:34 WIB
Harga sejumlah bahan pokok dan barang kebutuhan masyarakat naik di 2022, mulai dari minyak goreng hingga kerupuk. Berikut rinciannya.
Sejumlah harga bahan pokok naik di 2022 ini, termasuk daging sapi. Ilustrasi. (iStockphoto/magnetcreative).

4. LPG

Selain Pertamax, Pertamina juga mengerek harga gas LPG non subsidi atau non public service obligation (NPSO) dari Rp13.500 menjadi Rp15.500 per kg. Kenaikan harga ini mulai berlaku pada Minggu (27/2) lalu.

Irto menjelaskan kenaikan harga LPG mengikuti perkembangan harga minyak dan gas (migas) dunia.

"Tercatat, harga contract price aramco (CPA) mencapai US$775 per metrik ton, naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang 2021," ujar Irto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kenaikan harga LPG telah mempertimbangkan kondisi dan kemampuan pasar. Ia mengklaim, harga tersebut masih kompetitif dibandingkan dengan harga LPG di ASEAN.

5. Daging Sapi dan Ayam

Kenaikan harga daging sapi sudah terjadi sejak Februari lalu. Saat itu harganya melonjak menjadi Rp130 ribu hingga Rp140 ribu per kg. Padahal, harga normal daging sapi hanya Rp120 ribu per kg.

Kemudian, memasuki Ramadan harganya kembali naik Rp3.000 per kg dari Rp140 ribu jadi Rp143 ribu per kg.

Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan kenaikan mulai terjadi sejak H+ Ramadan.

"Beberapa komoditas yang kami pantau sampai detik ini masih tinggi dan beberapa komoditas yang tinggi ini masih kami dorong agar pada fase ke 2 menjelang Idul Fitri tidak ada kenaikan," ujarnya lewat rilis tertulis, Rabu (6/4).

Reynaldi mengatakan berbagai komoditas lain juga naik harga, termasuk daging ayam. Komoditas ini naik dari Rp39 ribu ke Rp40.200 per kg.

6. Kedelai

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan harga kedelai di pasar global tembus US$15,77 per bushels atau Rp220.780 per bushels pada pekan kedua Februari 2022. Angka itu melonjak 18,9 persen dibandingkan dengan pekan pertama Januari 2022.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan kenaikan tersebut membuat harga kedelai di tingkat perajin tembus Rp11.631 per kg. Padahal, harga normal kedelai di perajin hanya Rp10 ribu per kg.

"Kenaikan harga kedelai berpotensi mempengaruhi minat perajin untuk memproduksi tahu dan tempe sehingga berdampak pada kenaikan harga, serta dapat mengganggu keberlangsungan usaha para perajin," ungkap Musdhalifah dalam keterangan resmi, Minggu (27/2).

Ia menjelaskan harga kedelai melonjak di pasar global karena gangguan cuaca kering yang melanda Amerika Serikat (AS) selama dua bulan terakhir. Dengan demikian, produksi kedelai di Brazil, Argentina, dan Paraguay ikut terganggu.

Menurut laporan Departemen Agrikultur AS (USDA) Februari 2022, produksi kedelai di Brazil, Argentina, dan Paraguay turun lebih dari 18 juta ton sejak Desember 2021.

(mrh/agt)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER