Pengamat Proyeksi Harga Pupuk dan Plastik Naik Imbas Perang Rusia

CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2022 18:35 WIB
Pengamat memperkirakan harga pupuk dan produk turunan plastik naik terdampak perang Rusia-Ukraina.
Pengamat memperkirakan harga pupuk dan produk turunan plastik naik terdampak perang Rusia-Ukraina. Ilustrasi. (iStockphoto/Singkham).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengamat memperkirakan harga pupuk dan produk berbahan dasar plastik naik imbas invasi Rusia terhadap Ukraina.

Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal mengatakan konflik Rusia-Ukraina mengakibatkan harga energi dan minyak mentah melonjak. Hal itu akan berdampak pada harga produk pupuk serta turunan plastik, seperti olefin.

"Ongkos produksi untuk industri manufaktur akan meningkat karena biaya energi, minyak, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan juga gas naik. Jadi itu akan mendorong peningkatan atau kenaikan dari produk-produk yang dihasilkannya," kata Faisal kepada CNNIndonesia.com, Rabu (20/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan masyarakat juga harus mewaspadai potensi kenaikan harga BBM jenis Pertalite hingga LPG. Terlebih, pemerintah juga sudah memberikan sinyal beberapa kali terkait kenaikan tersebut.

"Kemarin kan sudah naik yang Pertamax, terus yang terancam akan naik juga Pertalite, solar, LPG yang subsidi. Itu kalau terjadi bisa dampaknya luar biasa ke inflasi dalam negeri sangat besar," jelas Faisal.

Menurut Faisal, masyarakat kalangan menengah bawah akan menjadi pihak yang paling menderita dari kenaikan harga barang tersebut.

Senada, Ekonom Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan bahwa potensi kenaikan harga Pertalite dan listrik akan berimbas kepada hampir seluruh industri.

"Ketika harga naik pastinya harga produk hasil industri akan naik juga karena mereka juga tidak ingin untuk menurunkan pemasukan untuk menutupi biaya dari kenaikan itu sendiri," ujar Andry.

Dengan demikian, potensi kenaikan harga Pertalite hingga listrik tak hanya akan berpengaruh untuk sektor pupuk atau plastik, tapi semua industri.

Namun, Andry belum bisa memperkirakan secara pasti seberapa besar pengaruhnya terhadap perusahaan.

"Jadi saya rasa hampir mayoritas dari industri ini, dan juga sudah terdampak akibat perang Rusia dan Ukraina jadi saya rasa tidak terlepas baik pupuk atau plastik," ujar Andry.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan sinyal harga Pertalite akan naik di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia.

la menyebut bahwa harga BBM nonsubsidi akan disesuaikan dengan tingkat keekonomian. Dengan demikian, jika harga minyak mentah dunia naik, maka otomatis harga BBM nonsubsidi dan Pertalite juga ikut meningkat.

Selain itu, Kementerian ESDM juga menyatakan bahwa tarif listrik bakal naik dalam waktu dekat untuk menghemat kompensasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp7 triliun-Rp16 triliun.

[Gambas:Video CNN]

(tdh/aud)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER