PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melaksanakan instalasi rel kereta cepat perdana di Depo Tegalluar menuju Stasiun Kereta Cepat Halim.
Pemasangan rel seluruhnya diproyeksikan rampung pada Januari 2023. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku terkesan dengan teknologi yang digunakan dalam pemasangan rel kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut.
"Proyek ini menggunakan teknologi transportasi yang pertama kalinya ada di Asia Tenggara. Saya bangga dan apresiasi dengan apa yang sudah dilakukan, dengan memasang rel menggunakan teknologi yang tinggi," kata Budi dalam keterangan resmi KCIC, pada Rabu (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan pemasangan rel kereta tersebut merupakan salah satu bagian penting yang tidak bisa dipisahkan. Ia menyebut pemasangan rel melibatkan tenaga kerja hingga 1.193 orang.
Ia menargetkan pemasangan rel kereta dengan jenis ballast mencapai 1.000 meter per hari. Selain itu, pabrik pembuatan rel kereta cepat yang berlokasi di Cianjur dan Sumedang juga diklaim dapat membuat ballast hingga 20 ribu meter kubik per bulan.
"Pemasangan instalasi rel perdana ini merupakan salah satu hasil dari komunikasi dan koordinasi yang intensif bersama seluruh stakeholders. Melalui koordinasi yang baik, upaya percepatan pembangunan proyek KCJB di berbagai titik kerja berhasil berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif pada progres pembangunan KCJB," ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan dilaksanakan pada November 2022. Rencana uji coba dilakukan bertepatan dengan perhelatan G20.
"Berita baik di November 2022 pada perhelatan G20, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan memulai uji coba pengoperasian. Pada November, warga Jawa Barat bisa melihat kereta cepat akan dipamerkan di G20," tutur pria yang akrab disapa Emil itu dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (7/4).
Emil menyampaikan progres pembangunan proyek KCJB yang sudah mencapai 80 persen. Moda transportasi canggih itu ditargetkan beroperasi untuk melayani masyarakat pada Juni 2023.