Perempuan di Jajaran Direksi BUMN Cuma 13 Persen

CNN Indonesia
Kamis, 21 Apr 2022 17:37 WIB
Porsi perempuan di kursi direksi dan komisaris BUMN belum ideal karena masih di bawah 15 persen. Ilustrasi. (Istockphoto/Andriano_cz).
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) Rofikoh Rokhim menyebut porsi kepemimpinan perempuan di kursi direksi (board of directors/BOD) BUMN cuma 13 persen dari total. Sementara di jajaran komisaris (board of commisioners/BOC) hanya 10 persen.

"13 persen BOD dan 10 persen BOC di BUMN adalah perempuan," ungkap Rofikoh di acara seminar virtual LPPI, Kamis (21/4).

Menurut Rofikoh, porsi ini masih kurang ideal. Sebab, setidaknya porsi perempuan harus 15 persen di jajaran bos perusahaan negara.

Saat ini, hanya 36 persen BUMN yang punya porsi perempuan 15 persen di jajaran direksi. Sementara itu, porsi perempuan 15 persen di jajaran komisaris hanya ada di 32 persen BUMN.

"Ini masih kurang karena targetnya itu nanti dua tahun lagi harus 30 persen," katanya.

Untuk itu, hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi para petinggi perusahaan pelat merah agar bisa meningkatkan partisipasi perempuan di jajaran direksi dan komisarisnya.

"Ini menjadi PR bagi kalangan BOD dan BOC untuk segera mewujudkan kaderisasi dan memilih talent-talent terbaik dari perempuan," ujarnya.

Alasan Perlu Perempuan

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap alasan mengapa Indonesia perlu meningkatkan porsi perempuan di berbagai level kepemimpinan. Menurutnya, kesetaraan gender bisa menciptakan ekonomi yang lebih inklusif.

"Ini bisa mengurangi kemiskinan, juga bisa meningkatkan perekonomian. Ini bisa tumbuh lebih besar dengan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan," tutur Ani, sapaan akrabnya pada kesempatan yang sama.

Menurutnya, pandangan ini nyata di lapangan karena hasil survei Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 2020 menyatakan UMKM yang dikelola perempuan jauh lebih tahan dan tumbuh signifikan.

"Banyak perempuan yang beralih ke penjualan secara daring, itu menggambarkan betapa uletnya perempuan ketika mereka harus menjaga usahanya," jelasnya.

Kendati begitu, menurutnya, tingkat kesetaraan gender di Indonesia masih belum tinggi. Melansir Global Gender Gap 2021 dari World Economic Forum, Ani mengatakan bahwa indeks perbedaan gender di Indonesia sebesar 0,688 dari capaian maksimal 1.

"Indeks Indonesia memang lebih baik dibanding dunia sebesar 0,677. Artinya Indonesia lebih baik dari rata-rata dunia, namun bukan berarti pekerjaan rumah sudah selesai," katanya.

Sementara data Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mencatat perempuan Indonesia menduduki 30 persen kursi manajer di sektor publik dan swasta pada 2019. Indonesia unggul dari Vietnam dan Malaysia. "Tapi angka ini lebih rendah, bahkan dibandingkan Laos, Filipina, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand," pungkasnya.



(uli/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK