Dua perusahaan terbesar asal India memutuskan angkat kaki dari Rusia imbas invasi ke Ukraina.
Mengutip CNN.com, Kamis (21/4), produsen baja terbesar Tata Steel mengumumkan akan berhenti berbisnis dengan Rusia. Manajemen akan meminimalisir dampak dari keputusan ini.
Sejauh ini, perusahaan mengaku sudah mendapatkan pasokan bahan baku alternatif dalam memproduksi baja. Dengan demikian, manajemen bisa mengakhiri kerja sama dengan Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tata Steel adalah bagian dari Tata Group, salah satu konglomerat multinasional terbesar di India.
Selain itu, perusahaan teknologi terbesar di India bernama Infosys juga berniat menyetop operasional bisnis di Rusia.
"Mengingat apa yang terjadi di kawasan ini, kami telah mulai mengalihkan semua pekerjaan kami dari pusat kami di Rusia ke pusat kami di luar Rusia," ucap CEO Infosys Salil Parekh.
Keputusan perusahaan India untuk mengakhiri kerja sama dengan Rusia terjadi saat New Delhi dilaporkan memberikan diskon besar-besaran terhadap harga jual minyak yang dibeli dari Rusia.
Lihat Juga : |
Namun, India sebenarnya belum menjatuhkan sanksi ekonomi secara resmi terhadap Rusia, seperti Amerika Serikat (AS) dan negara Eropa.
Sementara, AS terus mengajak negara lain untuk menjatuhkan Moskow.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan India harus segera membuat keputusan terhadap Rusia atas serangan ke Ukraina.
(aud/bir)