Lebaran sebentar lagi. Bagaimana dengan Tunjangan Hari Raya (THR), sudah kah Anda menerima? Mengutip imbauan pemerintah, pembayaran THR akan dilakukan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya tiba.
Hitung punya hitung, hari ini adalah tujuh hari terakhir sebelum cuti bersama dimulai pada 29 April dan hari raya diperkirakan jatuh pada 2 Mei 2022.
Besaran THR tentu berbeda-beda, antara pekerja swasta dengan PNS, termasuk mengacu gaji pokok, tunjangan yang melekat, golongan, dan banyak faktor lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :Edukasi Keuangan Tips Hemat Mudik di Tengah Masa Paceklik |
Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan THR yang diterima PNS tahun ini bakal lebih besar jika dibandingkan 2021 dan 2020. Sebab, THR PNS juga akan ditambah dengan tunjangan kinerja.
"Dan untuk tahun ini, kita tambahkan 50 persen dari tunjangan kinerja (tukin) per bulan bagi yang mendapatkan tunjangan kinerja. Jadi, besarannya lebih besar dari 2021," ungkap Ani, sapaannya.
Namun patut diingat, berapa pun besaran THR, jika Anda tak pandai-pandai mengelola, penghasilan ekstra tersebut bisa menguap alias habis sia-sia begitu saja.
Lantas, bagaimana cara mengatur THR agar duit yang Anda peroleh cukup untuk memenuhi kebutuhan?
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Jangan Lupa Zakat Demi Sucikan Harta Jelang Hari Raya |
Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno mengatakan sesuai namanya, THR sebaiknya digunakan untuk pengeluaran ekstra saat Lebaran. Oleh karena itu, pengeluaran THR harus dipisahkan dari pengeluaran untuk kebutuhan bulanan.
"Sehingga habis hari raya masih ada uang untuk meneruskan hidup, jadi gaji dan THR tidak habis untuk Lebaran, harus dialokasikan dengan baik," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (21/4).
Untuk pengeluaran hari raya sendiri, Mike menyarankan membaginya menjadi empat pembiayaan, yakni pembiayaan amal, makanan, pakaian dan alat ibadah, termasuk juga mudik.
Biaya amal mencakup zakat, sedekah, hadiah lebaran, dan bentuk apapun yang tujuannya untuk berbagi. Ini perlu menjadi prioritas, terutama untuk zakat karena sifatnya wajib. Dia menyarankan Anda mengalokasikan 20 persen dari THR untuk pembiayaan ini.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Kiat Hindari Buntung Akibat Robot Trading |
Kemudian, untuk pembiayaan makanan Anda bisa mengalokasikan sebanyak 15 persen dari THR. Menurut dia, makanan memang penting saat hari raya, namun tidak perlu berlebihan.
Sementara itu, untuk pembiayaan pakaian dan alat ibadah Anda bisa mengalokasikan 15 persen hingga 20 persen dari THR. Sedang sisanya dapat dialokasikan untuk biaya mudik. "Nah yang besar itu kan di biaya mudik karena di dalamnya ada transportasi, akomodasi penginapan, makan, dan jalan-jalan, ini jadi semacam liburan juga," kata Mike.
Biaya mudik pun akan bervariasi bergantung jarak dan waktu yang akan dihabiskan. Jika jaraknya jauh dan waktunya lama, tentu biayanya akan semakin besar.
Karena itu, Anda perlu membuat estimasi. Jika pengeluaran untuk mudik sangat besar, Anda bisa mengatur ulang besaran pembiayaan untuk makanan dan pakaian. Sebaliknya, apabila Anda tak mudik, dananya bisa dialokasikan untuk menabung atau berinvestasi.