Pemerintah Rusia mempercepat pembayaran utang sebesar U$99,26 juta atau Rp1,44 triliun (asumsi kurs Rp14.600 per dolar AS) pada Jumat (20/5) atau seminggu sebelum jatuh tempo demi mencegah gagal bayar (default).
Mengutip Reuters, Senin (23/5), Kementerian Keuangan Rusia mengatakan telah mentransfer dana sebesar US$71,25 juta atau Rp1,04 triliun untuk pembayaran kupon eurobond berdenominasi dolar AS yang jatuh tempo pada 2026 dan 26,5 juta euro atau US$28 juta (Rp408,8 miliar) yang jatuh tempo pada 2036.
Beberapa pihak sebelumnya memproyeksi Rusia gagal bayar sejak AS dan Eropa memberikan sanksi ekonomi karena telah menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia terputus dari sistem keuangan global dan lebih dari setengah cadangan dana sekitar US$640 miliar telah dibekukan.
Rusia dapat membayar utang sampai sekarang karena mendapatkan lisensi khusus dari Kementerian Keuangan AS. Namun, lisensi itu akan berakhir pada 25 Mei 2022 mendatang.
Sementara, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengisyaratkan tidak akan memperpanjang lisensi tersebut.
Lihat Juga : |
Manager Aset Neuberger Barman Kaan Nazli yang memegang beberapa obligasi Pemerintah Rusia mengatakan negara tersebut awalnya berencana menahan pembayaran kepada investor asing.
Kecuali, jika diizinkan untuk menggunakan cadangan yang dibekukan di luar negeri.
"Tapi strategi berubah menjadi Rusia tidak ingin menjadi pihak yang harus disalahkan atas default," tutup Nazli.
(dzu/aud)