Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.556 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (30/5) sore. Mata uang menguat 10 poin atau 0,7 persen dari Rp14.566 per dolar AS pada Jumat (27/5).
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.544 per dolar AS atau menguat dari Rp14.578 per dolar AS pada akhir pekan lalu.
Rupiah menguat bersama won Korea Selatan 1,4 persen, yuan China 0,6 persen, baht Thailand 0,22 persen, ringgit Malaysia 0,18 persen, dolar Singapura 0,13 persen, rupee India 0,04 persen, peso Filipina 0,02 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya yen Jepang yang melemah 0,16 persen dari dolar AS. Begitu pula di jajaran mata uang utama negara maju, cuma franc Swiss dan poundsterling Inggris yang melemah, masing-masing minus 0,14 persen dan minus 0,05 persen.
Sisanya berada di zona hijau. Rubel Rusia menguat 3,11 persen, dolar Kanada 0,2 persen, dolar Australia 0,19 persen, dan euro Eropa 0,15 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah menguat karena pelaku pasar keuangan telah mengurangi ekspektasi mereka terhadap kenaikan tingkat suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed.
"Indeks dolar AS turun karena investor mengurangi taruhan bahwa kenaikan suku bunga AS akan memicu kenaikan lebih lanjut," ujar Ibrahim.
Selain itu, pelaku pasar masih menunggu sejumlah rilis data ekonomi AS yang akan disampaikan pada pekan depan.
(uli/aud)