5 Sektor Pendongkrak Laba Bersih BUMN Melesat 869 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 08 Jun 2022 13:00 WIB
Laba bersih BUMN meroket 869 persen sepanjang 2021 berkat lima sektor usaha. Berikut rinciannya. (CNNIndonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian BUMN menyatakan terdapat lima sektor usaha yang membuat laba bersih perusahaan pelat merah meroket 869 persen pada 2021.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memaparkan sektor usaha yang berkontribusi besar terhadap total laba bersih perusahaan pelat merah, antara lain perbankan, telekomunikasi, pertambangan, perkebunan, dan farmasi.

"Ini semua karena transformasi BUMN, baik sumber daya manusia, teknologi, finansial, model bisnis yang terlihat di data kami bahwa kontribusi diberikan oleh sektor perbankan, telekomunikasi, tambang, perkebunan, dan farmasi. Jadi farmasi berkontribusi besar juga di laba," ungkap Arya kepada media, Rabu (8/6).

Ia mengatakan efisiensi yang dilakukan BUMN turut mendongkrak laba bersih sepanjang tahun lalu. Hal itu, kata Arya, membuktikan bahwa perusahaan pelat merah mampu bangkit dengan cepat setelah dihantam pandemi covid-19.

"Dengan bukti ini membuat Pak Erick (Menteri BUMN) yakin bahwa transformasi yang ada sekarang berada di track yang benar dan akan diteruskan agar BUMN bisa semakin kuat ke depan," jelas Arya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan laba bersih perusahaan pelat merah mencapai Rp126 triliun pada 2021. Realisasi itu melonjak 869 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp13 triliun.

"Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, yang tadinya Rp 13 triliun, sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis yang didukung Komisi VI, laba untuk 2021 sebesar Rp126 triliun. Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa," ungkap Erick.

Perolehan ini sejalan dengan kenaikan pendapatan yang mencapai Rp1.983 triliun. Sementara, total pajak, dividen, dan PNBP yang disetor BUMN ke negara sebesar Rp371 triliun.

"Total pendapatan BUMN Rp1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan APBN," tutup Erick.

(aud/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK