UBS: Keluarga Tajir Pilih Investasi Private Equity

CNN Indonesia
Kamis, 09 Jun 2022 15:52 WIB
Orang-orang kaya di dunia lebih memilih investasi di private equity ketimbang investasi saham atau instrumen tradisional lainnya.
Orang-orang kaya di dunia lebih memilih investasi di private equity ketimbang investasi saham atau instrumen tradisional lainnya. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Keluarga terkaya di dunia lebih memilih berinvestasi di ekuitas swasta atau private equity daripada instrumen tradisional, seperti investasi pendapatan tetap dan saham.

Mengutip Reuters, Kamis (9/6), laporan tahunan Bank Swiss UBS menunjukkan ekuitas swasta membukukan pengembalian yang luar biasa hingga triliunan dolar selama pandemi. Hal ini mendorong lonjakan rekor pembuatan kesepakatan tahun lalu, dengan nilai keseluruhan dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebaliknya, investasi pendapatan tetap menghadapi tahun yang sulit karena suku bunga mendekati nol, membuatnya tidak menarik sebagai tempat investasi selama gejolak pasar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Survei UBS menunjukkan investasi dalam private equity oleh para keluarga terkaya di dunia meningkat konsisten dari 2019 hingga 2021. Sebanyak 221 kantor keluarga mengawasi aset senilai US$492 miliar atau setara dengan Rp7.164 triliun (asumsi nilai tukar Rp14.562 per dolar AS)

Alokasi langsung sebagai persentase dari total investasi mereka naik menjadi 13 persen pada 2021 dibandingkan 2020 yang sebesar 10 persen. Sedangkan, alokasi tidak langsung pada 2021 naik menjadi 8 persen dari sebelumnya, yaitu 7 persen pada 2020.

Sementara itu, investasi pendapatan tetap turun 2 poin pada 2021 menjadi 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Investasi ekuitas stabil di kisaran 24 persen. Bahkan, investasi real estate turun menjadi 12 persen pada 2021 dari tahun sebelumnya yang sebesar 13 persen.

Unit manajemen kekayaan UBS mengelola aset lebih dari US$3 triliun. Bank tersebut terkenal mengelola aset lebih dari setengah miliarder dunia.

Sekitar 63 persen dari kantor keluarga yang disurvei mengatakan mereka tidak lagi merasa investasi pendapatan tetap membantu diversifikasi risiko portofolio mereka secara keseluruhan. Mayoritas juga mengandalkan strategi manajer aktif daripada menjadi pasif.

Sekitar 81 persen keluarga yang disurvei menginvestasikan 3 persen aset mereka ke mata uang kripto, terutama untuk mempelajari teknologi dan pengembalian investasi.

[Gambas:Video CNN]



(dzu/bir/bir/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER