Mengukur Kinerja Muhammad Lutfi saat Jadi Mendag

CNN Indonesia
Rabu, 15 Jun 2022 15:29 WIB
Muhammad Lutfi terkena reshuffle kabinet pada Rabu (15/6). Berikut kinerja Lutfi saat menduduki kursi menteri perdagangan.
Muhammad Lutfi terkena reshuffle kabinet pada Rabu (15/6). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf).
Jakarta, CNN Indonesia --

Muhammad Lutfi menjabat sebagai menteri perdagangan sejak akhir 2020 lalu. Saat itu, ia salah satu dari enam menteri baru yang masuk di Kabinet Indonesia Maju saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan para pembantunya.

Lutfi masuk kabinet tersebut menggantikan posisi Agus Suparmanto yang terkena . Selama menjabat sebagai menteri, kinerja Lutfi bisa dibilang baik.

Di bawah kepemimpinannya, ekspor RI berhasil mencatatkan rekor tertinggi pada Agustus 2021 dengan nilai mencapai US$21,42 miliar setara Rp302 triliun (kurs Rp14.142 per dolar).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia berhasil mencatatkan rekor kenaikan ekspor tertinggi hingga US$21,42 miliar," kata Lutfi beberapa waktu lalu.

Neraca perdagangan Indonesia diketahui surplus setelah 17 bulan. Ia mengaku bergembira sebab 2021 merupakan tahun yang baik bagi perekonomian dan sektor perdagangan Indonesia.

Hingga September 2021, ekspor Indonesia naik 43,8 persen dan kenaikan impor sebesar 34 persen. Sehingga, total perdagangan naik sebesar 37,51 persen secara tahunan.

Selain itu, selama ia menjabat sebagai menteri perdagangan, realisasi neraca dagang Indonesia menyentuh US$5,73 miliar pada Oktober 2021. Angka tersebut memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Sebelumnya, rekor neraca perdagangan tertinggi sebesar US$4,74 miliar pada Agustus 2021.

Tidak hanya itu, realisasi ekspor Oktober 2021 juga memecahkan rekor tertinggi. Tercatat, nilai ekspor Indonesia saat itu sebesar US$22,03 miliar. Realisasi ekspor Oktober 2021 ini naik 6,89 persen dibanding September 2021 yang sebesar US$20,61 miliar.

Memasuki 2022, Lutfi melakukan sejumlah perjanjian dagang dan menargetkannya bisa selesai di tahun ini. Ia membeberkan sederet negara yang masuk dalam prioritas perjanjian dagang RI. Salah satunya, Uni Emirat Arab melalui perjanjian Indonesia-Uni Emirat Arab Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUEA-CEPA).

Selain itu, Lutfi juga akan melanjutkan perundingan Indonesia-Bangladesh Preferential Trade Agreement (IB-PTA). Kemudian juga perjanjian dagang dengan Tunisia, Turki, Iran, dan Uni Eropa.

Selain itu, ia menyatakan Kemendag juga akan mengeksplorasi perjanjian perdagangan dengan India, Kanada, Pakistan, Chile, Inggris, Maroko, Srilanka, Mauritius, dan Fiji.

Masih di awal tahun, Lutfi mengatakan Indonesia dan Inggris membahas potensi kerja sama di sektor pengembangan energi baru terbarukan (EBT), perdagangan produk makanan, minuman dan pertanian.

Pembahasan tersebut dilakukan dalam pertemuan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (KEPB) atau Joint Economic and Trade Committee (JETCO) yang pertama.

JETCO merupakan forum dialog tahunan tingkat menteri untuk membahas isu-isu bilateral kedua negara dengan lebih intensif dan fokus untuk mendorong peningkatan hubungan ekonomi bilateral di masa depan.

Indonesia dan Inggris, kata Lutfi, sepakat untuk membentuk dua kelompok kerja sektoral yang khusus menangani EBT dan pertumbuhan ekonomi hijau, serta yang khusus menangani produk makanan minuman dan pertanian.

"Kami berharap kelompok kerja ini mengidentifikasi dua operasi konkret antara kedua negara," ucap Lutfi.

Sementara, Lutfi mengatakan ada kemungkinan RI dan Inggris menyepakati perjanjian perdagangan bebas (FTA) pada masa yang akan datang.

Di pertengahan tahun ini, Kemendag juga kembali melanjutkan negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) antara Indonesia-Peru yang telah tertunda sejak 2017.

"Perundingan Indonesia-Peru CEPA telah tertunda sejak 2017 karena isu-isu yang beredar dalam pendekatan yang digunakan untuk negosiasi. Namun, saya mendengar bahwa ada kemajuan yang signifikan pada masalah khusus ini," ungkap Lutfi.

Ia akan menugaskan tim teknis dalam waktu dekat untuk mulai berkomunikasi dan bekerja sama dalam rangka melanjutkan negosiasi tersebut.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Polemik Minyak Goreng

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER