Bank Mandiri Incar Transaksi Livin' Tahun Ini Tembus Rp3.000 T

CNN Indonesia
Kamis, 16 Jun 2022 20:50 WIB
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan nilai transaksi melalui aplikasi digital Livin' mencapai Rp3.000 triliun sepanjang 2022.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan nilai transaksi melalui aplikasi digital Livin' mencapai Rp3.000 triliun sepanjang 2022. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma).
Labuan Bajo, CNN Indonesia --

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan nilai transaksi melalui aplikasi digital Livin' mencapai Rp3.000 triliun sepanjang 2022.

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan selama 2021 nilai transaksi lewat aplikasi digital itu mencapai Rp1.500 triliun. Ia percaya diri di tahun ini jumlahnya meningkat dua kali lipat.

"Nilai transaksi tahun lalu Rp1.500 triliun, minimal double lah kami targetkan," ujarnya kepada wartawan, Kamis (16/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thomas juga menuturkan sampai akhir Mei 2022, aplikasi milik Bank Mandiri itu telah mampu melayani hingga 700 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp880 triliun.

Sementara untuk jumlah nasabah, ia menuturkan hingga saat ini telah mencapai 13,3 juta orang. Ia menargetkan jumlah nasabah itu bisa meningkat hingga 16 juta orang di akhir tahun ini.

"Dengan beragam fitur dan layanan yang dimiliki, tren transaksi nasabah Bank Mandiri saat ini didominasi oleh Livin'. Sekarang, Livin' by Mandiri sudah mampu memproses hingga 11 ribu transaksi per detik," imbuh Thomas.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bank berlogo pita emas itu konsisten mendorong pengembangan digitalisasi untuk memenuhi seluruh kebutuhan transaksi nasabah. Thomas optimis akselerasi pertumbuhan ekonomi digital akan semakin masif ke depan.

Keyakinan itu diperkuat oleh hasil sensus penduduk 2020 yang dirilis pada 2021 lalu menunjukkan saat ini penduduk Indonesia didominasi Generasi Z dan milenial. Proporsi Generasi Z sebanyak 27,94 persen dari total populasi dan Generasi Milenial sebanyak 25,87 persen.

Menurut Thomas, hal ini selaras dengan tren transaksi masyarakat di masa mendatang yang akan semakin terdigitalisasi. Berdasarkan faktor tersebut, ia pun memprediksi transaksi menggunakan ATM memasuki usia senjanya dan akan mati.

"Kita enggak bisa pungkiri ada beberapa yang sunset (mati). EDC akan sunset karena kita punya QR yang lebih cepat mudah dan murah. ATM salah satu hal yang akan sunset karena orang hidup cashless," kata dia.

Ia menuturkan transaksi ATM Bank Mandiri saja saat ini cenderung flat bahkan turun tipis 0,6 persen.

"Parkir saja cashless kok. Jadi cash makin berkurang. Kami punya ATM transaksinya flat bahkan turun tipis 0,6 persen," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER