Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan belanja sosial yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin sangat lambat penyalurannya.
Ia mengatakan pemerintah sebenarnya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp455,62 triliun. Dengan dana itu pemerintah berharap perekonomian bisa terdorong.
"(Tapi penyaluran) PEN masih sangat lambat, dari Rp455 triliun yang terealisasi baru Rp113,5 triliun sampai 17 Juni. Artinya baru 24,9 persen dari yang ditetapkan," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Menurutnya, ini tidak sejalan dengan belanja pemerintah pusat dan kementerian/lembaga yang realisasinya di atas 33 persen. Untuk belanja K/L sudah terealisasi 33,7 persen dan belanja pemerintah pusat 33,6 persen.
"Dari belanja pemerintah pusat yang di atas 33 persen, ini lebih rendah pelaksanaan PC PEN," kata dia.
Rincian penyaluran PEN ini terdiri dari kluster Kesehatan yang baru terealisasi Rp27,6 triliun dari gau Rp122,54 triliun. Lalu klaster perlindungan masyarakat cukup baik realisasinya capai Rp57 triliun dari pagu Rp154,76 triliun.
Sementara itu, klaster penguatan pemulihan ekonomi baru sebesar Rp28,8 triliun atau 16,2 persen dari pagu anggaran Rp178,32 triliun.
"Ini menggambarkan bahwa sisi belanja masih belum perform dari PC PEN yang ada di daerah maupun K/L," pungkasnya.