Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.797 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (27/6) sore. Mata uang Garuda menguat 50,5 poin atau 0,34 persen dari sebelumnya.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.802 per dolar AS di sore ini.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi namun mendominasi zona hijau. Yen Jepang terpantau menguat 0,19 persen, yuan China menguat 0,04 persen, won Korea Selatan menguat 0,93 persen dan peso Filipina menguat 0,31 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu juga dolar Singapura menguat 0,11 persen, baht Thailand menguat 0,48 persen, dolar Hong Kong yang menguat 0,03 persen. Hanya ringgit Malaysia melemah 0,05 persen.
Sejalan, mata uang negara maju pun terpantau bervariasi yang dominasi ada di zona hijau. Terpantau euro Eropa menguat 0,30 persen dan poundsterling Inggris menguat 0,38 persen.
Kemudian franc Swiss menguat 0,03 persen dan dolar Kanada menguat 0,18 persen serta Rubel Rusia yang menguat 1,60 persen. Hanya dolar Australia melemah 0,04 persen.
Lihat Juga : |
Analis Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan penguatan rupiah sore ini ditopang oleh sentimen eksternal seperti kebijakan yang ditempuh oleh G7 memblokir keran impor emas dari Rusia hingga menunggu keputusan the Fed di Federal Open Market Committee (FOMC) meeting selanjutnya.
"Market sedang meng-asses kembali apakah The Fed masih akan agresif dalam menaikkan suku bunga dimana beberapa kenaikan beberapa harga komoditas sudah menunjukkan pelemahan. Ini akan berpengaruh ke arah inflasi ke depan," kata dia kepada CNNIndonesia.
Selanjutnya, Bank Mandiri memperkirakan rupiah di pekan ini akan bergerak di kisaran Rp14.767 per dolar AS hingga Rp14.966 per dolar AS.