Mendag Klaim Migor Curah Sudah Rp14 Ribu, Berapa Harganya di Pasar?
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengklaim harga minyak goreng curah sudah turun ke kisaran Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kilogram (kg) di pasar DKI Jakarta.
Namun, harga minyak goreng di sejumlah pasar ibu kota belum sepenuhnya berada di kisaran tersebut.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Selasa (28/6), harga minyak goreng di Pasar Santa, Jakarta Selatan, masih dijual di kisaran Rp15.500 hingga Rp16 ribu per kg.
Salah satu pedagang, Asih, mengatakan ia tidak bisa menjual minyak goreng Rp15.500 per Kg karena harus menyediakan kantong belanja untuk pembeli.
"Mestinya Rp15.500, tetapi kami kan harus pakai kantong. Jadi saya jual Rp16 ribu," ujar Asih.
Asih mengatakan terkadang ia mau menjual minyak goreng seharga Rp15.500 per Kg, tetapi pembeli tidak diberikan kantong belanja.
Ia juga mengatakan saat ini pembeli membeli minyak goreng belum menggunakan PeduliLindungi.
Senada, Madi, penjual minyak goreng di pasar yang sama juga menjual minyak goreng di harga Rp16 ribu per kg dan Rp15 ribu per liter. Ia tidak mendapat minyak dari distributor yang ditetapkan pemerintah.
"Pemerintah suruh jual Rp15 ribu, tetapi orang-orang tertentu yang dikasih minyak murah, subsidi pemerintah. Saya enggak dapat," ujar Madi.
Selain itu, Madi juga mengatakan saat ini pembeli belum menggunakan PeduliLindungi untuk membeli minyak goreng.
Sementara itu, di pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan, minyak goreng sudah dijual seharga Rp14 ribu per liter dan Rp15.500 per kg.
Salah satu penjual Hamid mengatakan minyak goreng saat ini tidak dibeli dengan PeduliLindungi. Begitu juga dengan aturan memberikan KTP, tak semua pembeli mau memberikan foto KTP saat membeli minyak.
"Itu juga saya minta tolong. Saya enggak mau maksa berbagi KTP-nya. Hak dia kan mau beli," ujar Hamid.
Hamid menceritakan ia baru sekali memberikan foto KTP pembeli ke distributor saat membeli minyak. Ia menyerahkan 8 foto KTP untuk membeli 1 jeriken minyak. Setelah itu, ia tak lagi memberikan foto KTP pembeli.
"Pokoknya minyak sudah normal, tetapi belinya enggak bisa pakai KTP. Belinya pakai duit," ujar Hamid.
Lihat Juga : |
Sementara itu, pedagang mie ayam di sekitar Pasar Warung Buncit, Kandam, biasanya membeli minyak Rp16 ribu untuk minyak goreng bening dan Rp14 ribu untuk minyak goreng kuning.
Ia mengaku sudah empat kali membeli minyak goreng menggunakan KTP. Setelah itu, ia tak lagi menggunakan KTP.
Ia pun tak setuju bila menggunakan PeduliLindungi untuk membeli minyak goreng. Pasalnya ia tak memiliki telepon genggam untuk mengakses PeduliLindungi.
"Kayaknya agak berat. Kalau enggak punya (PeduliLindungi) kan jadi berat," ujarnya.