REKOMENDASI SAHAM

Daftar Kumpulan Saham yang Diprediksi Cuan Pekan Ini, Energi Masuk

CNN Indonesia
Senin, 04 Jul 2022 06:45 WIB
Sejumlah analis memprediksi sejumlah saham berkilau pekan ini. Berikut kumpulannya.
Sejumlah analis memprediksi sejumlah saham berkilau pekan ini. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 117,25 poin atau 1,70 persen ke level 6.794 pada perdagangan akhir pekan lalu. Investor asing mencatat jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp64,44 miliar.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham melemah sebanyak lima kali. Secara total, performa indeks saham melemah 3,53 persen.

Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono menyebut kapitalisasi pasar bursa menurun 3,11 persen, dari Rp9.171,842 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp8.886,503 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, rata-rata frekuensi harian bursa merosot 10,25 persen dari 1,25 juta menjadi 1,13 juta transaksi. Hal yang sama terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa yang turun 23,22 persen dari 24,753 miliar menjadi 19,006 miliar saham.

"Rata-rata nilai transaksi harian bursa selama sepekan turut berubah sebesar 29,79 persen sebesar Rp12,169 triliun dari Rp17,332 triliun pada pekan sebelumnya," terang Yulianto, seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (1/7).

Analis Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo memprediksi selama sepekan ke depan IHSG menguat di rentang support 6.794 dan resistance 6.950.

Penguatan ditopang penyesuaian yang dilakukan pasar.  Di samping itu, ia mengatakan fenomena oversell yang belakangan ini terjadi sebagai dampak dari penghapusan kode broker asing di pasar saham mendorong investor asing menghasilkan net sell yang tinggi karena ingin melihat kebijakan bursa Indonesia dalam waktu mendatang.

"Sebenarnya pasar sedang beradaptasi untuk menyesuaikan banyak komposisi dari trading dengan frekuensi tinggi," kata Lucky kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (2/7).

Selain itu, masih ada sentimen dari dalam dan luar negeri yang menopang pergerakan indeks.

Dari dalam negeri, pengumuman cadangan mata uang asing pada 7 Juli nanti akan menyita perhatian investor. Selain itu, rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada 8 Juli akan turut mempengaruhi pergerakan IHSG.

Sebab, IKK akan menjadi indikator seberapa kuat pengaruhnya inflasi tinggi Amerika terhadap pasar Indonesia.

"Jadi nanti 8 Juli, pasar akan menantikan consumer index. Apakah dengan tingginya inflasi AS serta pasar yang melemah karena saham gabungan, konsumen tetap memiliki tingkat kepercayaan untuk melakukan konsumsi yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang," ujar Lucky.

Sedangkan dari luar negeri, ia mengatakan harga minyak dunia yang masih mampu bertahan di atas US$100 per barel menjadi sentimen positif indeks, khususnya untuk saham emiten pertambangan.

"Walaupun perlu dicatat sektor energi masih bisa koreksi tapi sifatnya minor karena harga minyak masih menjadi perhatian, di mana minyak itu masih ada dalam katalis positif," ujar Lucky.

Oleh karena itu, Lucky merekomendasikan beberapa saham energi dan pertambangan yang menjadi pilihan utama. Pertama, PT Aneka Tambang Tbk atau ANTM yang melemah 2,78 persen ke posisi 1.750 pada penutupan minggu lalu. Lucky memprediksi ANTM akan melanjutkan tren pelemahan hingga ke 1.720 pekan ini.

Kemudian, ia juga merekomendasikan PT Merdeka Copper Gold Tbk atau MDKA yang melemah 0,75 persen ke posisi 3.960 pada pekan lalu. Untuk jangka panjang, Lucky memprediksi MDKA dapat menyentuh posisi 5.800.

Ia juga merekomendasikan saham dari emiten sektor media dan hiburan industri sebagai pilihan alternatif. Salah satunya adalah PT Media Nusantara Citra Tbk atau MNCN yang menguat 0,53 persen ke posisi 940 pada minggu lalu. Lucky memprediksi MNCN dapat menyentuh posisi 1.080.

Selanjutnya, Lucky juga merekomendasikan PT Net Visi Media Tbk atau NETV yang melemah 5,13 persen ke posisi 296 pada pekan lalu. ia memprediksi NETV dapat menyentuh posisi 310.

Terakhir, ia merekomendasikan PT Intermedia Capital Tbk alias MDIA yang stagnan di posisi 50 pada pekan lalu. Lucky memprediksi MDIA dapat menyentuh posisi 68.



Waspadai Inflasi Akibat Kenaikan Tarif Listrik Orang Kaya

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER