Perusahaan ritel H&M memutuskan untuk hengkang dari Rusia. Sebelumnya, perusahaan mode asal Swedia ini telah menghentikan penjualan sejak Maret 2022.
Keputusan ini diambil oleh H&M menyusul serangan yang tak henti-hentinya dilakukan Rusia ke Ukraina.
"Setelah mempertimbangkan dengan cermat, kami melihatnya sebagai hal yang tidak mungkin mengingat situasi saat ini untuk melanjutkan bisnis kami di Rusia," kata CEO Grup H&M Helena Helmersson dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP, Senin (18/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Akibat keputusan ini, H&M juga meminta maaf kepada para pegawainya yang pastinya bakal kehilangan pekerjaan.
"Kami sangat sedih tentang dampak ini pada rekan-rekan kami dan sangat berterima kasih atas semua kerja keras dan dedikasi mereka," imbuh Helmersson.
H&M menambah deretan dari perusahaan besar yang memilih cabut dari Rusia menyusul McDonald's, Starbucks, Shell, ExxonMobil hingga Netflix.
Perusahaan ritel ini tercatat memiliki 6.000 karyawan selama beroperasi di Rusia sejak 2009. Akibat penutupan ini, H&M memperkirakan perusahaan bisa kehilangan pendapatan hingga US$192 juta.
"Ini akan berpengaruh di kuartal III-2022," kata H&M.