Harga Minyak Dunia Menguat Berkat Sentimen Pasokan Ketat
Harga minyak dunia menguat sekitar 1 persen pada perdagangan Selasa (19/7), waktu Amerika Serikat (AS). Penguatan dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap pengetatan pasokan dan pelemahan dolar AS.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik US$1,08 atau 1 persen ke US$107,35 per barel. Harga tersebut merupakan yang tertting sejak 4 Juli 2022.
Penguatan juga terjadi pada harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) US$1,62 atau 1,6 persen ke US$104,22 per barel, tertinggi sejak 8 Juli 2022.
Lihat Juga : |
"Minyak mentah melakukan perputaran yang luar biasa hari ini," kata Direktur Eksekutif Energi Berjangka Mizuho Robert Yawger seperti dilansir dari Reuters, Rabu (20/7).
Beberapa waktu lalu, harga minyak sempat terseret lantaran kekhawatiran pasokan di tengah sanksi Barat terhadap Rusia yang dilawan oleh langkah bank sentral untuk menjinakkan inflasi. Selain itu, risiko resesi juga menekan proyeksi permintaan energi.
Sementara itu, pipa AS-Kanada Keystone beroperasi pada kapasitas yang dikurangi pada Senin lalu setelah stasiun pompa ditutup.
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengunjungi pengekspor minyak utama Arab Saudi, pemimpin de facto Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang ekspor minyak mentahnya tergelincir pada Mei ke level terendah empat bulan.
Biden berharap untuk mencapai kesepakatan terkait peningkatan produksi minyak untuk menjinakkan harga bahan bakar. Namun, menteri luar negeri kerajaan mengatakan masalah pasar bukanlah kekurangan minyak mentah tetapi kurangnya kapasitas penyulingan.
Di Amerika Serikat, ekspektasi untuk peningkatan persediaan minyak mentah membebani harga. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan persediaan minyak mentah naik 1,4 juta barel pekan lalu.