Jumlah Investor Pasar Modal 9,11 Juta, Tapi Cuma 4 Juta yang Aktif

CNN Indonesia
Kamis, 21 Jul 2022 11:23 WIB
BEI mencatat jumlah investor pasar modal 9,11 juta. Namun, hanya 4 juta investor yang tercatat aktif. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor di pasar modal menembus 9,11 juta orang hingga Juni 2022.

Namun, Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan mengatakan dari jumlah tersebut, investor yang aktif berkisar lebih dari empat juta orang. Adapun jumlah investor yang aktif per hari mencapai 200 ribu orang.

"Yang aktif dari empat juta itu hampir 200 ribu pihak per hari, itu juga selalu meningkat dari tahun ke tahun," ujarnya dalam acara 'Edukasi Wartawan terkait Market Update', Rabu (20/7).

Verdi juga mengungkapkan dari segi demografi, mayoritas investor adalah kaum milenial. Ia mengatakan jumlah investor dengan usia di bawah 30 tahun mencapai 59,72 persen.

Kemudian, usia 31 sampai 40 tahun mencapai 21,92 persen, usia 41 sampai 50 tahun mencapai 10,53 persen, dan usia 51 sampai 60 tahun mencapai 5,08 persen. Sementara, investor dengan usia di atas 60 tahun hanya mencapai 2,75 persen.

Dari sisi gender, mayoritas investor adalah laki-laki, yakni mencapai 62,97 persen.

Verdi juga mengungkapkan mayoritas investor adalah pegawai dengan jumlah 32,62 persen. Di posisi kedua adalah pelajar, yakni 27,83 persen. Sisanya adalah pengusaha, ibu rumah tangga, dan profesi lainnya.

Selain jumlah investor, peningkatan juga terjadi pada jumlah perusahaan yang telah mencatatkan saham atau initial public offering (IPO).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan sejak awal tahun hingga Selasa (19/7), terdapat 26 perusahaan yang telah IPO.

Ia mengatakan dari IPO tersebut, total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp19,2 triliun.

"Sampai dengan 19 Juli 2022 telah terdapat 26 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp19,2 triliun," katanya.

Nyoman juga menyebut masih terdapat 37 perusahaan yang antre atau berada dalam pipeline untuk melakukan IPO.

Terkait dengan nama calon perusahaan tersebut, BEI belum dapat menyampaikan kepada publik sampai dengan perusahaan itu mendapatkan izin publikasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Mengenai nilai fundraised untuk calon perusahaan yang masih dalam tahap evaluasi belum dapat ditentukan karena belum ada kisaran harga yang ditetapkan," imbuh Nyoman.

Ia mengatakan BEI menjadi bursa dengan jumlah IPO saham terbanyak dan menjadi bursa pertama yang mencatatkan saham perusahaan unicorn di kawasan ASEAN.

Selain itu, nilai fundraised sebesar Rp62,6 triliun dari pencatatan baru saham di BEI 2021 merupakan yang tertinggi untuk bursa di kawasan ASEAN.

"Pencapaian tersebut juga tidak terlepas dari dukungan dan kebijakan dari pemerintah, OJK, bursa dan self-regulatory organization (SRO) lainnya dalam rangka membuat kondisi pasar modal yang kondusif pada masa yang dinamis ini," tandas Nyoman.



(mrh/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK