Apple (AAPL) melaporkan laba yang hampir turun 11 persen dalam tiga bulan terakhir, April- Juni 2022 atau kuartal II 2022, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan terjadi karena kondisi ekonomi dan gangguan rantai pasokan di China di tengah kebijakan nol covid-19 negara tersebut.
Mengutip CNN, Jumat (29/7), raksasa iPhone melaporkan pendapatan sebesar US$83 miliar naik 2 persen dari periode yang sama sebelumnya. Meski capaian itu cukup tinggi, ada perlambatan signifikan sebesar 36 persen dalam pertumbuhan pendapatan tahun ke tahun periode sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, penjualan di China, yang menjadi salah satu wilayah paling menjanjikan bagi perusahaan, turun 1 persen selama periode tersebut.
Sementara dari sisi bursa, saham Apple naik 4 persen melebihi ekspektasi Wall Street baik untuk penjualan maupun keuntungannya.
Perusahaan mengatakan basis perangkat aktif yang terpasang mencapai titik tertinggi sepanjang masa di setiap kategori produk selama kuartal tersebut.
Penjualan kuartalan dari layanan Apple, elemen penting dari strategi perusahaan untuk pertumbuhan di masa depan, tumbuh 12 persen menjadi US$19,6 miliar, sedikit di bawah perkiraan analis US$19,7 miliar.
Saat ini Apple memiliki dari 860 juta langganan berbayar di berbagai layanannya. CFO Apple Luca Maestri mengatakan angka itu meningkat 160 juta sejak tahun lalu.
"Hasil kuartal Juni kami terus menunjukkan kemampuan kami untuk mengelola bisnis kami secara efektif meskipun lingkungan operasi menantang," kata Maestri dalam sebuah pernyataan dengan hasil.
Hasil Apple datang ketika sejumlah perusahaan teknologi telah berjuang untuk mempertahankan pertumbuhan yang kuat dalam menghadapi kenaikan inflasi dan suku bunga, kekhawatiran resesi yang menjulang dan dampak dari perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
Maestri mengatakan Apple memperkirakan pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun akan meningkat pada kuartal September dibandingkan dengan kuartal Juni, dengan asumsi bahwa situasi ekonomi makro dan dampak terkait covid pada bisnisnya tidak memburuk.
Dia menambahkan kendala pasokan juga diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan kuartal Juni.
Maestri juga mencatat upaya perusahaan untuk memudahkan pelanggan dalam membeli produknya, termasuk memperluas pembayaran cicilan dan program trade-in di seluruh dunia.
Menanggapi ketidakpastian ekonomi, CEO Tim Cook mengatakan Apple sendiri berencana untuk terus mempekerjakan orang dan berinvestasi di bidang tertentu, tetapi akan lebih berhati-hati dalam melakukannya.
(dzu/sfr)