Rusia Tangguhkan Pasokan Gas ke Latvia

CNN Indonesia
Sabtu, 30 Jul 2022 21:33 WIB
Raksasa energi Rusia Gazprom menangguhkan pasokan gas ke Latvia pada Sabtu (30/7) di tengah ketegangan antara Moskow dan Barat.
Raksasa energi Rusia Gazprom menangguhkan pasokan gas ke Latvia pada Sabtu (30/7) di tengah ketegangan antara Moskow dan Barat. Ilustrasi. (AFP/Nikolay Doychinov).
Jakarta, CNN Indonesia --

Raksasa energi Rusia Gazprom menangguhkan pasokan gas ke Latvia pada Sabtu (30/7), menyusul ketegangan antara Moskow dan Barat atas konflik di Ukraina dan sanksi Eropa dan Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia.

"Hari ini, Gazprom menangguhkan pasokan gasnya ke Latvia...karena melanggar ketentuan pembelian," kata perusahaan itu di Telegram, sebagaimana dikutip dari France24, Sabtu (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deklarasi tersebut muncul sehari setelah Moskow dan Kyiv saling menuduh mengebom penjara yang menahan tawanan perang Ukraina di wilayah yang dikuasai Rusia.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan lebih dari 50 orang tewas. Ia juga menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang.

Gazprom secara drastis memotong pengiriman gas ke Eropa melalui pipa Nord Stream menjadi sekitar 20 persen dari kapasitasnya pada Rabu (27/7) lalu.

Perusahaan milik negara Rusia itu sebelumnya mengumumkan akan menghentikan pasokan hingga 33 juta meter kubik per hari atau setengah dari jumlah yang telah dikirimkan sejak layanan dilanjutkan pekan lalu usai sepuluh hari pekerjaan pemeliharaan.

Negara anggota Uni Eropa menuduh Rusia memeras pasokan sebagai pembalasan atas sanksi Barat atas intervensi Moskow di Ukraina.

Gazprom mengutip penghentian pengoperasian salah satu dari dua turbin yang beroperasi terakhir untuk pipa karena 'kondisi teknis mesin'.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyalahkan sanksi Uni Eropa atas terbatasnya pasokan.

"Kapasitas pemompaan teknis turun, lebih dibatasi. Mengapa? Karena proses pemeliharaan perangkat teknis dipersulit oleh sanksi yang diadopsi oleh Eropa," ujar Peskov.

"Gazprom adalah dan tetap menjadi penjamin yang dapat diandalkan dari kewajibannya ... tetapi tidak dapat menjamin pemompaan gas jika perangkat yang diimpor tidak dapat dipertahankan karena sanksi Eropa," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia memulai perang gas melawan negara-negara Eropa pada Senin (25/7) lalu.

"Hari ini, kami mendengar ancaman gas baru ke Eropa. Ini merupakan perang gas terbuka yang Rusia kobarkan ke persatuan Eropa," kata Zelensky, merujuk pada pengumuman dari perusahaan gas Rusia Gazprom terkait pemutusan pasokan ke Eropa.

[Gambas:Video CNN]



(pop/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER