Minyak Goreng Curah di Jakarta Akhirnya Jinak di Rp14 Ribu per Liter

CNN Indonesia
Kamis, 11 Agu 2022 14:00 WIB
Harga minyak goreng curah di Jakarta yang sempat melesat ke atas level Rp20 ribu per kg akhirnya mulai jinak ke Rp14 ribu. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional di Jakarta turun ke level Rp14 ribu per kilogram (kg). Penurunan harga seiring dengan pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang mengklaim harga minyak goreng sudah 'dijinakkan'.

Pantauan CNNIndonesia.com, Kamis (11/8), harga minyak goreng curah di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan sudah menyentuh Rp14 ribu per liter. Pedagang mengatakan penurunan harga sudah terjadi sejak dua minggu lalu.

"Hampir sejak dua minggu lalu. Penjualan lumayan, agak mending dibanding waktu mahal," kata salah seorang pedagang bernama Sudarti (74).

Dengan demikian, harga minyak goreng tersebut sudah di bawah harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp14 ribu per liter atau setara Rp15.500 per kg.

Meski demikian, Sudarti menyebut minyak goreng curah yang dikemas alias MinyaKita dari pemerintah belum masuk ke pasar. Kalaupun ada, jumlahnya sangat sedikit.

"Sekarang belum ada masuk pasar," kata dia.

Adapun untuk minyak goreng kemasan, Sudarti menjualnya dengan harga Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per 2 liter, bergantung merek.

Sementara itu, di Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan, minyak goreng curah dibanderol Rp14 ribu per liter atau Rp15 ribu per kg. Angka ini turun dibandingkan sebelumnya yang menyentuh Rp20 ribu.

Iwan (32), salah seorang pedagang di pasar tersebut mengatakan semenjak harga turun penjualan kembali meningkat. Dalam sehari ia bisa menjual sebanyak tujuh jeriken atau 112 liter.

"Pembeli banyak beli yang curah karena lebih murah dari pada kemasan," kata dia.

Saat ini, Iwan menjual minyak goreng kemasan di rentang harga Rp16 ribu hingga Rp22 ribu per liter, tergantung merek. Ia juga mengatakan MinyaKita masih jarang beredar di pasar.

"MinyaKita masih jarang di sini, banyak sih yang nyari, tapi saya bilang belum ada," kata Iwan.

Senada, Burhanudin (36), pedagang lainnya di pasar yang sama juga menjual minyak goreng curah dengan harga Rp15 ribu per kg. Ia pun mengatakan jika dirinya menjual dengan harga di atas Rp15 ribu tidak ada yang membeli karena masyarakat sudah mengetahui harga rata-rata komoditas itu di level Rp14 ribu.

Burhanudin mengatakan penjualan minyak goreng curah mulai meningkat. Pasalnya harganya lebih murah dibanding minyak goreng kemasan yang masih di level Rp20 ribu per liter.

"Orang sini banyak nyarinya yang kiloan. Minyak curah harganya turun sejak ganti menteri," kata dia.

Sebelumnya, Zulkifli mengatakan harga minyak goreng sudah terkendali sejak dirinya menjadi menteri perdagangan.

"Tak terasa saya sudah 55 hari menghadapi tantangan yang lumayan terutama minyak goreng yang susah dijinakkan. Alhamdulillah sekarang sudah jinak," ujarnya.

Zulkifli pun mengklaim di sejumlah wilayah komoditas itu dijual di bawah HET. Namun, ia mengakui harga minyak goreng di Papua dan Maluku masih mahal mencapai Rp23 ribu per liter.

Hal ini terjadi karena masalah distribusi, sehingga pasokan minyak goreng tak banyak di Papua dan Maluku.

 

(mrh/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK