Impor BBM Melonjak 97 Persen di Tengah Isu Kelangkaan Pertalite

CNN Indonesia
Senin, 15 Agu 2022 20:41 WIB
BPS mencatat impor hasil minyak termasuk BBM naik signifikan 97 persen sepanjang Januari-Juli 2022. Ilustrasi. (Joko Sulistyo).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor hasil minyak termasuk Bahan Bakar Minyak (BBM) melonjak 97,71 persen sepanjang Januari-Juli 2022 di tengah isu kelangkaan Pertalite.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto mengatakan nilai impor hasil minyak termasuk bahan bakar untuk mobil, motor, pesawat, dan diesel sebesar US$14.376 miliar pada Januari-Juli 2022.

Sementara, volume impor hasil minyak termasuk bahan bakar mobil, motor, pesawat, dan diesel hanya 14,3 juta ton sepanjang Januari-Juli 2022. Angkanya turun 17,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Impor hasil minyak termasuk bahan bakar motor, pesawat, diesel, dan lain-lain untuk Januari-Juli 2022 nilainya US$14,37 miliar, volumenya 14,3 juta," ucap Setianto dalam konferensi pers, Senin (15/8).

Lonjakan impor minyak terjadi di tengah isu kelangkaan BBM jenis pertalite di sejumlah SPBU di Jabodetabek. SPBU di Warung Buncit bahkan memasang kertas bertuliskan 'Pertalite habis'.

Sementara, impor LPG melonjak 49,64 persen menjadi US$3,12 miliar selama Januari-Juli 2022. Dari sisi volume, jumlahnya naik 4,92 persen menjadi 3,9 juta ton.

Meski begitu, total impor minyak dan gas (migas) turun 2,53 persen dari US$17,33 miliar menjadi US$16,89 miliar khusus Juli 2022.

Secara keseluruhan, nilai impor RI naik tipis 1,64 persen dari US$21 miliar menjadi US$21,35 miliar pada Juli 2022.

(aud/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK