Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) diperkirakan bisa mulai beroperasi pada Juni 2023.
"Kereta cepat kami sampaikan Inshaallah September (besok), kami akan kedatangan kereta cepatnya dan kami akan uji coba dan tahun depan Juni sudah bisa mulai beroperasi," kata Erick di Istana Negara, Rabu (24/8).
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal beroperasi penuh pada Juni 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uji coba satu set saat summit G20 di November, dan kemudian berbagai tes dilakukan setelahnya sampai nanti saat dioperasikan penuh di Juni 2023," ungkap Emil, sapaan akrabnya, seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya, Selasa (9/8).
Ia mengatakan saat ini 11 set lokomotif dan gerbongnya telah selesai dikerjakan dari pabriknya di Qingdao China. Rangkaian kereta tersebut pun sedang dalam perjalanan menuju Jawa Barat.
Proyek ini sempat mendapatkan kritikan dari pengamat ekonomi karena pembengkakan biaya.
Namun dalam bengkaknya biaya tersebut, Ekonom senior Faisal Basri menilai China tidak rugi akibat pembengkakan biaya (cost overrun) proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Pasalnya, Indonesia tetap membayar pinjaman dari China Development Bank (CDB) dengan bunga yang tinggi setiap tahunnya.
Faisal menjelaskan 75 persen dari nilai proyek dibiayai dari pinjaman CDB dan 25 persen berasal dari ekuitas konsorsium China dan Indonesia.
"China enggak pernah rugi karena kita tiap tahun bayar bunga yang dari 75 persen. Pinjaman yang bunganya 20 kali lebih tinggi kalau dari Jepang. Inilah ongkos yang harus kita bayar," ujar Faisal.