Puluhan warga di Waoihaong, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Maluku berebut kupon untuk mendapat jatah satu jerigen 5 liter minyak tanah di tengah kelangkaan komoditas tersebut.
Pantauan CNNIndonesia.com, Senin (29/8), para warga tersebut rela menunggu dan mengantre berjam-jam di pintu masuk toko mitan (minyak tanah) demi satu kupon tersebut. Hal ini karena minyak tanah sudah cukup langka dalam satu bulan terakhir.
Sementara warga lain yang mendengar ada minyak tanah berbondong-bondong datang membawa jerigen 5 liter. Namun setiba di sana, mereka lantas kecewa setelah mendengar kehabisan kupon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Tidak dapat, tidak dapat kupon, jadi hari ini tidak dapat minyak tanah. Antre barusan cuma kehabisan kupon, makanya tidak dapat,"ujar Susi warga Ambon, Senin (29/8).
Ibu rumah tangga ini sempat membawa tiga jerigen 5 liter dan mengantre berebut kupon bersama warga lain untuk memperoleh minyak tanah. Namun, pengorbanannya pun sia-sia karena barisan antrean dimonopoli laki-laki.
"Gimana mau dapat minyak tanah, laki-laki lebih banyak dari perempuan," ucapnya.
Senada dengan Susi, Ica warga Waihaong berusia 60 tahun juga sempat berebut kupon namun kehabisan. Ica mengaku kehabisan tenaga lantaran banyak orang dan mengantre di bawah terik matahari panas.
"Orang paling banyak di sini, sempat balik karena tidak mampu tahan panas, jadi waktu balik kupon habis,"katanya.
Ia bilang untuk memperoleh minyak tanah warga harus menunjuk kupon yang dibagikan karyawan agen mitan baru bisa dilayani. Ia sempat meminta kesediaan untuk membeli minyak tanah dengan alasan faktor usia sehingga tidak bisa berebutan untuk memperoleh jatah minyak tanah.
"Iya mesti ada kupon baru bisa beli, baru yang berebutan mitan semua laki-laki, mau antre gimana,"keluhnya.
Ica lantas meminta PT Pertamina segera memasok minyak tanah ke Ambon, Maluku. Sebab, minyak tanah sudah sempat langka sejak satu bulan terakhir.
Sementara itu, penyedia minyak tanah sempat menuturkan pihaknya terpaksa menerapkan sistem pembelian menggunakan kupon karena stok minyak tanah yang terbatas.
Mereka hanya melayani satu kupon untuk satu jeriken 5 liter saja dan tidak melayani lebih dari dua jerigen. Satu jerigen berisi 5 liter dibanderol Rp18 ribu.
"Stok mitan yang tersedia hanya 3 tong air, dan sekarang sudah habis setelah dibuka, jadi kita pakai kupon sesuai stok yang ada,"pungkasnya.