China Tutup Pasar Elektronik Terbesar di Dunia Gara-gara Covid-19
Pemerintah China menutup Kota Shenzhen, pasar elektronik terbesar di dunia, dan menangguhkan transportasi umum, akibat pandemi covid-19.
Mengutip CNN, Rabu (31/8) pemerintah setempat memberlakukan lockdown di Huaqiangbei, area perbelanjaan yang banyak kios penjual komponen komputer, telepon genggam hingga microchips, selama empat hari.
Dalam kebijakan itu, para warga setempat dilarang keluar rumah kecuali untuk tes covid-19 yang dijalani setiap hari hingga Kamis.
Semua bisnis di daerah yang terkena dampak ditutup hingga Kamis, kecuali supermarket, apotek, dan rumah sakit. Tak hanya itu, pemerintah juga melarang makan di restoran, dan hanya takeaway yang diperbolehkan.
Tercatat, sebanyak 35 orang di Shenzhen terinfeksi covid-19, termasuk 11 kasus tanpa gejala.
Distrik Luohu dan Longgang juga menutup semua tempat hiburan dan taman umum, dan melarang pertemuan dari konferensi dan pertunjukan hingga tarian lapangan.
Lihat Juga : |
Pihak berwenang juga menangguhkan layanan di 24 stasiun kereta bawah tanah dan ratusan stasiun bus di seluruh Shenzhen, termasuk di sekitar pasar elektronik Huaqiangbei.
Pada konferensi pers Senin, pejabat Shenzhen mengatakan wabah itu dipicu oleh subvarian baru Omicron BF.15, yang menurut mereka menular dan sulit dideteksi.
"Periode mendatang akan menjadi periode yang paling menegangkan, berisiko tinggi, dan suram untuk pencegahan dan pengendalian epidemi di kota kami," kata seorang pejabat Shenzhen dalam konferensi pers.