Daftar Negara Asal Impor Minyak di RI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka opsi RI mengimpor minyak dari Rusia di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia.
Menurut Jokowi, negara sedang mengkaji sejumlah opsi demi mendapatkan minyak dengan harga lebih murah.
"Semua opsi selalu kami pantau. Jika ada negara (dan) mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja," ungkap Jokowi, dikutip dari channelnewsasia.com, Senin (12/9).
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengklaim Rusia sudah menawarkan RI untuk membeli minyak dari negara dengan harga 30 persen lebih murah dari harga pasar internasional.
"Rusia menawarkan ke kita, eh lu mau nggak India sudah ambil nih minyak kita harganya 30 persen lebih murah daripada harga pasar internasional. Kalau buat teman-teman CEO Mastermind ambil nggak? Ambil. Pak Jokowi pikir yang sama, ambil," tulis Sandi di akun Instagram-nya, @sandiuno.
Lantas, dari mana saja sebenarnya RI mengimpor minyak mentah selama ini?
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), RI mengimpor minyak mentah paling banyak dari Nigeria. Total nilai impor minyak Indonesia ke Nigeria mencapai US$2,54 miliar sejak Januari 2022 sampai Juli 2022.
Selanjutnya, RI juga mengimpor minyak mentah dari Arab Saudi senilai US$1,88 miliar, Angola US$497 juta, Australia US$326,3 juta, dan Azerbaijan US$314,3 juta, dan Algeria US$171,5 juta.
Selanjutnya, Guinea Khatulistiwa US$162,6 juta, Gabon US$157,5 juta, Amerika Serikat (AS) US$131,1 juta, Kongo US$128,3 juta, Uni Emirat Arab (UEA) US$31,7 juta, Papua Nugini US$30,3 juta, Selandia Baru US$21,2 juta, dan Malaysia US$20,4 juta.
Di sisi lain, Indonesia juga mengekspor sebagian minyak mentah ke sejumlah negara. Tercatat, RI menjual minyak mentah paling banyak ke Thailand senilai US$781,6 juta sejak Januari 2022-Juli 2022.
Kemudian, Indonesia menjual minyak mentah ke Australia senilai US$59,8 juta, India US$26,3 juta, Singapura US$18,1 juta, Malaysia US$17,2 juta, dan Jepang US$9 juta.
Secara keseluruhan, total ekspor RI turun 2,2 persen dari US$26,15 miliar menjadi US$25,57 miliar pada Juli 2022. Rinciannya, ekspor migas sebesar US$1,38 miliar dan non migas US$24,2 miliar.
Sebaliknya, total impor RI naik 1,64 persen dari US$21 miliar menjadi US$21,35 miliar pada Juli 2022. Detailnya, impor migas sebesar US$4,46 miliar dan non migas US$16,89 miliar.
(aud/agt)