China Ketiban Durian Runtuh, Beli Minyak Rusia Murah Meriah

CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2022 10:59 WIB
China ketiban durian runtuh bisa membeli minyak Rusia lebih murah dan lebih banyak di tengah hubungan sengit Rusia dengan Eropa dan AS.
China ketiban durian runtuh bisa membeli minyak Rusia lebih murah dan lebih banyak di tengah hubungan sengit Rusia dengan Eropa dan AS. Ilustrasi. (Satellite image ©2021 Maxar Technologies via AP).
Jakarta, CNN Indonesia --

China menuai rezeki nomplok di tengah sanksi ekonomi negara Barat terhadap Rusia. Durian runtuh itu berupa kerja sama China dengan Rusia demi membeli minyak lebih murah dan lebih banyak.

Kerja sama ini bahkan akan dikembangkan lebih erat lagi lewat pertemuan Presiden China Xi Jinping dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Uzbekistan pada Kamis (15/9) besok.

Kerja sama energi yang sudah terjalin menguntungkan kedua pihak. Bagi China, akses energi yang lebih murah. Sementara bagi Rusia, mengimbangi kerugian dari embargo yang dilakukan Uni Eropa dan sekutunya terhadap produk energi mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak sampai disitu, mengutip CNA, Rabu (14/9), China dan Rusia juga mempertimbangkan penggunaan mata uang lokal untuk transaksi perdagangan keduanya, yakni yuan dan rubel. Sekaligus berupaya mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

China, selaku konsumen energi terbesar di dunia dan pembeli utama minyak mentah, gas alam cair, dan batu bara, tercatat telah mengimpor 17 persen lebih banyak minyak mentah Rusia periode April hingga Juli 2022.

Sementara, pembelian gas alam cair sudah 50 persen lebih banyak, dan batu bara 6 persen lebih banyak dari Rusia pada periode yang sama. Kemudian, impor listrik dari Rusia melonjak 39 persen melalui jalur transmisi yang menghubungan timur laut China dengan timur Rusia.

Hingga sepanjang tahun ini, pembelian minyak, gas alam cair, batu bara, dan listrik China dari Rusia mencapai US$43,68 miliar.

Alhasil, pasokan energi Rusia yang lebih murah dapat membantu China meredam lonjakan inflasi, di mana ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut nyaris terhindar dari kontraksi pada kuartal II.

Hitung-hitungan bea cukai, seperti dilansir Reuters,, China dapat menghemat sekitar US$3 miliar untuk membeli minyak Rusia dibandingkan impor dari negara lainnya.

"Pertemuan besok antara Xi dan Putin kemungkinan akan memperkuat hubungan China dan Rusia dalam perdagangan energi. Ini menopang ekonomi China yang lesu akibat kebijakan zero covid-19 yang mengakibatkan penguncian wilayah," ujar Zhuwei Wang, Manajer Asia Oil Analytics S&P Global Commodity Insights.

Tak cuma minyak mentah, untuk gas alam cair pun China meraup keuntungan dari arus dagang yang terganggu antara Rusia dengan Uni Eropa. "LNG Rusia didiskon, memberikan perdagangan yang menguntungkan bagi China," ungkap Saul Kavonic, Kepala Riset Energi dan Sumber Daya Terpadu Credit Suisse.

[Gambas:Video CNN]



(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER