Rupiah Lesu ke Rp14.954 di Akhir Pekan

tim | CNN Indonesia
Jumat, 16 Sep 2022 16:03 WIB
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp14.954 per dolar AS pada Jumat (16/9) sore. Mata uang Garuda melemah 57 poin atau 0,38 persen dari perdagangan sebelumnya.
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp14.954 per dolar AS pada Jumat (16/9) sore. Mata uang Garuda melemah 57 poin atau 0,38 persen dari perdagangan sebelumnya. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah bertengger di Rp14.954 per dolar AS pada Jumat (16/9) sore. Mata uang Garuda melemah 57 poin atau 0,38 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.939 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,15 persen, Thailand melemah 0,28 persen, dan dolar Singapura melemah 0,09 persen, serta yuan China melemah 0,37 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, dolar Hong Kong melemah 0,01 persen, won Korea Selatan menguat 0,32 persen, dan peso Filipina melemah 0,44 persen.

Sementara mata uang negara maju kompak berada di zona merah. Poundsterling Inggris melemah 0,82 persen, euro Eropa melemah 0,37 persen, dolar Australia melemah 0,39 persen, dan dolar Kanada melemah 0,44 persen.

Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah cukup dalam pada sore ini karena imbal hasil obligasi AS 2 Tahun tembus 3,9 persen. Tak hanya rupiah, kondisi ini membuat mata uang negara lain pun ikut tiarap di hadapan dolar AS.

Misalnya saja poundsterling Inggris yang mencapai level terendah baru dalam 37 tahun dan yuan China yang melewati 7 terhadap dolar AS.

[Gambas:Video CNN]

"Semua mata uang utama dunia ikut melemah tajam terhadap dolar AS," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, penguatan rupiah juga ditopang oleh kuatnya proyeksi pasar bahwa The Fed bakal tetap agresif dalam kebijakan bulan ini. Hal ini lantaran inflasi AS masih tetap di atas 8 persen pada Agustus 2022.

"Menjelang FOMC meeting pelaku pasar juga mengantisipasi kenaikan suku bunga 75 bps oleh The Fed, dengan kemungkinan 25 persen untuk kenaikan (suku bunga) 100 bps," jelasnya.



(ldy/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER