Rusia Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 7,5 Persen
Bank sentral Rusia memangkas suku bunga acuan 50 basis poin menjadi 7,5 persen pada Jumat (16/9), waktu setempat.
Langkah itu diambil untuk mendukung ekonomi dan melawan tren kenaikan biaya pinjaman global.
Dilansir dari AFP, Bank Rusia menurunkan suku bunga acuan karena inflasi melambat di negara itu.
Bank sentra Rusia menaikkan suku bunganya secara drastis dari 9,5 persen menjadi 20 persen setelah negara itu terkena sanksi Barat atas operasi militer Rusia di Ukraina.
Namun, bank sentral telah memotong biaya pinjaman dalam beberapa bulan terakhir.
"Perkembangan dalam aktivitas bisnis lebih baik dari yang diharapkan Bank Rusia pada Juli," ujar Bank Rusia dalam sebuah pernyataan.
Inflasi tahunan mencapai 17,8 persen pada April di Rusia. Angka itu melampaui rekor 20 tahun.
Kendati demikian, angkanya perlahan melambat menjadi 14,3 persen pada Agustus.
Sementara itu, bank sentral di tempat lain seperti Amerika Serikat hingga Eropa menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi yang melonjak sejak konflik di Ukraina meletus pada akhir Februari lalu.
Bank sentral memangkas biaya pinjaman ketika mereka ingin memacu pertumbuhan ekonomi.
Tetapi Gubernur Bank of Russia Elvira Nabiullina mengisyaratkan bahwa lembaganya telah selesai dengan penurunan suku bunga karena risiko inflasi meningkat.
Siklus penurunan suku bunga bank "sekarang mendekati akhir" karena "ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa tekanan inflasi berhenti melemah," ujarnya.