Bank Sentral China Turunkan Biaya Pinjaman dan Perbanyak Uang Tunai

CNN Indonesia
Senin, 19 Sep 2022 14:06 WIB
PBOC atau bank sentral China menurunkan biaya pinjaman dan meningkatkan suntikan uang tunai untuk mengatasi permintaan yang lebih tinggi. (Istockphoto/honglouwawa).
Jakarta, CNN Indonesia --

People's Bank of China (PBOC) atau bank sentral China menurunkan biaya pinjaman dan meningkatkan suntikan uang tunai untuk mengatasi kenaikan permintaan menjelang akhir kuartal.

Mengutip CNA, Senin (19/9), bank sentral China menyuntikkan 2 miliar yuan atau setara U$286,54 juta (Rp4,29 triliun asumsi kurs Rp14.983 per dolar AS) melalui reverse repo 7 hari dan 10 miliar yuan lainnya melalui tenor 14 hari.

PBOC mengatakan injeksi uang tunai harian yang lebih tinggi, naik dari penawaran harian 2 miliar yuan sejak Juli, adalah untuk menjaga tingkat likuiditas stabil pada akhir kuartal.

PBOC juga melanjutkan operasi 14 hari untuk pertama kalinya sejak akhir Januari, sambil menurunkan suku bunga alat likuiditas sebesar 10 basis poin menjadi 2,15 persen dari 2,25 persen.

Pengurangan tersebut merupakan langkah untuk mengejar keputusan bank sentral pada Agustus dengan memotong beberapa suku bunga utama, termasuk suku bunga reverse repo 7 hari, untuk menghidupkan kembali permintaan kredit dan menopang perekonomian yang lesu.

Tanpa reverse repo yang jatuh tempo pada Senin, PBOC menyuntikkan net 12 miliar yuan melalui instrumen likuiditas jangka pendek.



(dzu/agt)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK