Inflasi Sri Lanka Tembus 70 Persen pada Agustus 2022

CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2022 18:50 WIB
Inflasi Sri Lanka melonjak tembus 70,2 persen pada Agustus 2022 di tengah krisis ekonomi yang sedang melanda negara itu.
Inflasi Sri Lanka melonjak tembus 70,2 persen pada Agustus 2022 di tengah krisis ekonomi yang sedang melanda negara itu. Ilustrasi. (REUTERS/JOSEPH CAMPBELL).
Jakarta, CNN Indonesia --

Inflasi Sri Lanka melonjak tembus 70,2 persen pada Agustus 2022 di tengah krisis ekonomi yang sedang melanda negeri tersebut.

Mengutip Reuters, Jumat (23/9), Departemen Sensus dan Statistik menyebutkan indeks harga konsumen nasional (CPI) naik menjadi 70,2 persen dari sebelumnya sebesar 66,7 persen pada Juli.

Harga makanan naik 84,6 persen, dan harga barang non makan naik 57,1 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank Sentral Sri Lanka (CBSL) mengatakan pada Agustus bahwa tingkat inflasi akan moderat setelah mencapai puncaknya sekitar 70 persen karena ekonomi negara itu melambat.

NCPI menangkap inflasi harga eceran yang lebih luas dan dirilis dengan jeda 21 hari setiap bulan.

Indeks Harga Konsumen (CCPI) Kolombo yang dipantau lebih ketat, dirilis pada akhir setiap bulan, naik 64,3 persen pada Agustus.

Ini menjadi indikator utama untuk harga nasional dan menunjukkan bagaimana inflasi berkembang di kota terbesar di Sri Lanka.

Ekonomi Sri Lanka menyusut 8,4 persen pada kuartal II/2022 dari tahun lalu. Ini adalah penurunan paling tajam yang terlihat dalam periode tiga bulan, di tengah kekurangan pupuk dan bahan bakar.

"Inflasi diperkirakan akan menurun mulai September," kata Kepala Penelitian Perusahaan Investasi First Capital Dimantha Mathew, yang berbasis di Kolombo.

"Namun, inflasi hanya cenderung moderat dan mencapai satu digit pada paruh kedua tahun 2023," imbuhnya. 

[Gambas:Video CNN]



(dzu/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER