Orang Kaya Rogoh Kocek Rp561 Ribu per Bulan untuk Konsumsi BBM

CNN Indonesia
Senin, 03 Okt 2022 19:06 WIB
Orang kaya Indonesia merogoh kocek paling tidak Rp561 ribu per bulan untuk konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Orang kaya Indonesia merogoh kocek paling tidak Rp561 ribu per bulan untuk konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Masyarakat kelas menengah atas di  Indonesia mengeluarkan paling tidak Rp561 ribu per bulan untuk konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ekonom Makro dan Perdagangan Internasional Iwan Hermawan menjelaskan mengacu pada data BPS 2021 tentang rata-rata penggunaan konsumsi BBM per bulan, konsumsi BBM untuk kelas menengah atas mencapai 61,7 liter per bulan.

"Konsumsi BBM untuk 10 persen orang terkaya sebesar 61,7 liter per bulan. Pengeluaran mereka untuk BBM mencapai Rp561 ribu," papar Iwan dalam acara SAPA MEDIA yang diadakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Senin (3/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, rata-rata konsumsi masyarakat miskin mencapai 9,3 liter per bulan dengan pengeluaran mencapai 77 ribu.

Kendati harga BBM naik, Iwan menjelaskan bahwa Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih terkerek meski relatif kecil.

Dampak kenaikan harga BBM lainnya adalah mendorong inflasi dan menurunkan konsumsi agregat.

Namun, realokasi anggaran ke beberapa sektor lain, seperti transportasi, logistik, dan pertanian diklaim akan memperbaiki konsumsi agregat, ekspor, dan PDB Indonesia.

"Rumah tangga pedesaan dan perkotaan ikut menurun. Penurunan terbesar dialami masyarakat pedesaan," ujar Iwan soal kelompok ekonomi yang paling terdampak kenaikan harga BBM.

"Sebanyak 40 persen kelompok terbawah di perkotaan juga ikut menurun, tapi relatif lebih kecil dari yang di pedesaan," sambungnya.

Namun, beberapa provinsi di Indonesia diuntungkan dengan adanya kenaikan harga BBM yang membantu menaikkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).

Beberapa provinsi tersebut yaitu Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatra Selatan, Riau, dan Jambi. Hal ini karena lima provinsi tersebut memiliki sektor tambang (terutama migas) dan perkebunan yang cukup luas.

[Gambas:Video CNN]



(skt/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER