Perusahaan multinasional Amerika Serikat (AS) General Electric (GE) bakal melakukan PHK terhadap karyawan sebagai strategi restrukturisasi imbas lesunya permintaan pasar.
Selain permintaan yang anjlok untuk turbin angin yang dijajakan GE, kenaikan biaya dan penundaan rantai pasokan berperan dalam restrukturisasi ini.
Dilansir Reuters, Kamis (6/10), sumber mengatakan perusahaan telah memberi tahu karyawan di Amerika Utara, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika tentang rencana PHK ini pada Rabu kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Kebijakan PHK ini disebut berdampak pada 20 persen karyawan di unit bisnis turbin angin GE, termasuk di Amerika Serikat.
Artinya, ada ratusan pekerja yang bakal menjadi pengangguran.
GE bahkan sudah berencana untuk melakukan PHK terhadap karyawan mereka di Eropa dan Asia Pasifik pada masa mendatang.
Lihat Juga : |
"Ini (PHK) diperlukan untuk memastikan bisnis dapat bersaing dan meningkatkan profitabilitas dari waktu ke waktu," kata Juru Bicara GE.
Turbin angin adalah bisnis terbarukan GE yang terbesar. Ada sekitar 38 ribu orang di seluruh dunia diperkerjakan pada akhir 2021.
Namun, unit tersebut telah berjuang melawan biaya bahan baku yang lebih tinggi karena inflasi dan tekanan rantai pasokan.