JEJAK 5 TAHUN ANIES

Taji Tumpul DKI di Rumah DP Nol Rupiah: Antara Utopia dan Realita

CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 12:23 WIB
Anggota Komisi B DPRD DKI menilai Anies Baswedan mencla-mencle dalam program rumah DP nol rupiah, terbukti dengan realisasinya yang cuma 1 persen.
(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

Lantas bagaimana pengalaman masyarakat yang menjadi penerima program DP 0 rupiah?

Yono, salah satu penerima program rumah DP 0 rupiah di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, mengaku memiliki keluhan terhadap pihak developer. Pasalnya, sejumah bagian dinding rumahnya mengalami keretakan sejak awal ditempati. Padahal, hunian tersebut baru dibangun.

"Saya bilang sebelum saya tempati, tolong dong itu yang retak diperbaiki. Sampai sekarang sudah satu tahun lebih, enggak pernah diperbaiki," jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya dinding retak, Yono juga mengeluhkan atap rumah yang bocor. Setelah satu tahun lebih menempati rumah tersebut, kebocoran baru diperbaiki dalam sebulan terakhir.

Itu pun setelah dia meminta temannya yang mengenal Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta untuk menyampaikan keluhannya.

Keluhan lainnya ialah di depan huniannya, masyarakat sekitar hunian sering membakar sampah, sehingga menimbulkan polusi. Dia mengaku sudah menyampaikan keluhan kepada penjaga keamanan, namun masyarakat masih saja membakar sampah di depan huniannya.

Kendati memiliki keluhan terhadap bangunan hunian, Yono mengaku tak mengalami kendala saat mendaftar sebagai penerima program Rumah DP Nol Rupiah. Ia hanya membutuhkan waktu 2 bulan dari mulai mendaftar hingga bisa menempati rumah.

Yono melalui dua tahap pengecekan, yaitu terhadap kredit dan statusnya sebagai karyawan di perusahaan tempatnya bekerja.

"Dicek ke HRD apa saya betul karyawan di sana. Kalau kredit, kebetulan saya enggak punya kredit," katanya.

Alhasil, Yono bisa membeli rumah dengan ukuran 2 kamar seharga sekitar Rp300 juta. Ia mencicil sekitar Rp2 juta per tahun dengan masa tenor 15 tahun.

Ia mengatakan tidak sulit mengajukan rumah DP 0 rupiah karena merupakan karyawan tetap dan tidak memiliki kredit. Ia justru menyoroti kemampuan akses ke program tersebut bagi masyarakat yang dengan penghasilan yang lebih rendah dirinya.

"Ada (masyarakat) yang lebih susah lagi, bisa enggak ke Rumah DP Nol Rupiah. Katanya ini kan hunian untuk masyarakat kelas bawah," tandasnya.



(fby/bir)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER