Daftar Negara yang Lolos Resesi Global

CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 07:35 WIB
Beberapa negara disebut lolos dari resesi global karena mulai pulih dan tekanan inflasi mulai melandai. Mayoritas negara berada di kawasan ASEAN.
Foto: iStock/Yamtono_Sardi
Jakarta, CNN Indonesia --

Berbagai lembaga seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ramai-ramai memproyeksi dunia akan mengalami resesi tahun depan.

Namun, akan ada beberapa negara yang lolos dari Resesi. Hal ini karena negara-negara tersebut mulai pulih dan tekanan inflasi mulai melandai. Mayoritas negara yang disinyalir lolos dari resesi ini berada di kawasan ASEAN.

Berikut daftar negara yang bisa lolos dari resesi global:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Vietnam

Pertumbuhan ekonomi Vietnam tercatat sangat baik sejak awal tahun. Pada kuartal I berhasil tumbuh 5,05 persen. Lalu kuartal II tumbuh 7,72 persen dan kuartal III tembus 13,67 persen.

Mengutip channelnewsasia.com, ekonomi kuartal III Vietnam melesat didorong sektor industri dan konstruksi yang tumbuh 12,91 persen. Lalu, sektor jasa juga tumbuh 18,86 persen dan pertanian tumbuh 3,24 persen. Sementara, Kantor Statistik Umum (GSO) Vietnam mencatat ekspor melonjak 17,3 persen menjadi US$282,52 miliar pada kuartal III 2022.

"Aktivitas bisnis pada kuartal III tumbuh kuat, terutama dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu ketika beberapa bagian negara itu lockdown ketat akibat pandemi," kata pihak GSO beberapa waktu lalu.

Vietnam menjadi salah satu negara yang mulai pulih dari pandemi covid-19. Ekonomi negara itu sempat terkontraksi lebih dari 6 persen pada kuartal III 2021 dan mulai membaik pada awal 2022.

Bank Dunia juga merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi Vietnam dari 5,3 persen menjadi 7,2 persen pada tahun ini. Hal ini tertuang dalam laporan Bank Dunia bertajuk World Bank East Asia and The Pacific Economic Update October 2022.

2. Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perekonomian Indonesia berhasil tumbuh kuat di tengah berbagai risiko global yang mengancam. Pada kuartal I dan II berhasil tumbuh di atas 5 persen, yakni masing-masing 5,01 persen dan 5,44 persen. Pada kuartal III bahkan diperkirakan tumbuh lebih tinggi melampaui kinerja positif di paruh awal tahun ini.

"Perkiraan saya ekonomi di kuartal III ini akan tumbuh 5,4 - 6 persen," kata Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook, Kamis (29/9).

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, meski terjadi risiko resesi dunia pada 2023 akibat kenaikan suku bunga, Indonesia relatif aman.

Meski ada risiko, namun potensi Indonesia memasuki resesi sangat kecil. Hal ini tercermin dari berbagai indikator, seperti pertumbuhan ekonomi, dan kinerja ekspor yang masih kuat, serta tekanan inflasi yang meski tapi lebih baik dari negara lainnya.

"Kita (Indonesia) relatif dalam situasi yang tadi disebutkan risiko (potensi resesi) 3 persen," tuturnya dalam konferensi pers di Nusa Dua, Rabu (13/7), mengamini survei yang dilakukan Bloomberg soal potensi resesi negara-negara dunia.

3. Singapura

Perekonomian Singapura mulai bangkit sejak awal tahun dan berhasil tumbuh 3,8 persen pada kuartal I 2022 dan 4,4 persen pada kuartal II 2022. Bahkan, pada 2021 ekonominya berhasil tumbuh 7,2 persen, setelah jatuh ke lubang resesi pada 2020 akibat pandemi covid-19.

Meski pertumbuhan ekonomi Singapura dikatakan akan lebih lambat dibandingkan tahun lalu karena tekanan inflasi. Namun, Singapura diyakini tak akan jatuh ke jurang resesi pada 2023.

"Meskipun inflasi meningkat, aktivitas ekonomi di Singapura tetap bertahan sejauh ini," tutur Menteri Perdagangan dan Industri Alvin Tan. 

Berdasarkan data ADB, pada tahun ini perekonomian Singapura bakal tumbuh 3,7 persen (update September). Proyeksi ini memang lebih rendah dari data April sebesar 4,3 persen.

4. Malaysia

Berdasarkan data tradingeconomics.com, perekonomian Malaysia tumbuh impresif mencapai 8,9 persen pada kuartal II 2022. Realisasi ini melaju kencang dibanding kuartal I 2022 yang berhasil tumbuh 5 persen.

Perekonomian Malaysia ini di atas ekspektasi pasar dan bahkan melampaui Indonesia yang hanya berhasil tumbuh 5,44 persen pada kuartal II 2022. Ke depannya, perekonomian Malaysia masih akan tumbuh lebih tinggi lagi.

"Tingkat pertumbuhan Malaysia diperkirakan mencapai 6,4 persen pada akhir tahun dan pada 2023 capai 4,8 persen," tulis analis trading economics dalam laporannya.

5. Filipina

Perekonomian Filipina juga tumbuh melampaui Indonesia pada kuartal II 2022 yang tercatat 7,4 persen. Namun, lebih landai dibandingkan kuartal I 2022 yang berhasil tumbuh 8,2 persen.

Meski melambat, bank sentral Filipina tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini di kisaran 6,5 -7,5 persen.

6. Thailand

Ekonomi Thailand juga kembali bangkit tahun ini dan mencapai 2,5 persen pada kuartal II 2022. Pertumbuhan yang lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu itu dipicu oleh pelonggaran covid-19.

Kepala Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional (NESDC) Danucha Pichayanan mengatakan tren pemulihan ekonomi di negara diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun, meski dihadapkan oleh sejumlah tekanan.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER