Inflasi Amerika Serikat (AS) mencapai 7,7 persen (yoy) pada Oktober 2022, lebih rendah dari perkiraan para ekonom sebesar 8 persen. Capaian ini merupakan yang terendah sejak Januari tahun ini.
Inflasi tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya sebesar 8,2 persen (yoy).
Mengutip CNN Business, Jumat (11/11), inflasi inti yang tidak termasuk harga bergejolak menguat 0,3 persen dari 6,6 persen pada September menjadi 6,3 persen pada Oktober.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biro Statistik Tenaga Kerja mencatat harga tempat tinggal menguat 6,9 persen, harga pangan 10,9 persen, dan biaya energi 17,6 persen. Adapun biaya bahan pokok seperti telur, susu, dan roti masih cukup tinggi dengan masing-masing melonjak 43 persen, 14 persen, dan 14,8 persen.
Turunnya angka inflasi AS membuat pasar saham meroket di mana Dow berjangka melonjak lebih dari 800 poin di tengah harapan The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga agresifnya.
Dana berjangka Fed sekarang memperkirakan peluang hampir 80 persen dari kenaikan setengah poin, pada pertemuan pembuatan kebijakan Fed Desember, lebih kecil dari kenaikan tiga perempat poin persentase yang diumumkan Fed pada empat pertemuan sebelumnya.
"Laporan CPI hari ini menunjukkan inflasi bergerak ke arah yang benar," kata Eric Merlis, direktur pelaksana dan co-head pasar global di Citizens.
"Laporan tersebut memberikan amunisi bagi The Fed untuk mulai menetapkan harga dalam pengetatan di bawah 75 basis poin. Ini akan menjadi perkembangan yang disambut baik oleh The Fed," imbuhnya.