Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan simpanan orang kaya di atas Rp2 miliar per rekening di perbankan terus menanjak.
Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Juni 2022, setidaknya dalam lima tahun terakhir simpanan 'crazy rich' Indonesia melonjak pesat.
"Sisi simpanan, rata-rata pertumbuhan simpanan, selama periode 2015-2021 mencapai 8,9 persen, di mana kelompok simpanan di atas Rp2 miliar mengalami pertumbuhan paling tinggi," ujarnya dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI, Kamis (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, jumlah tabungan yang ada di perbankan antara orang kaya dan miskin menengah sangat timpang. Bagaimana tidak, porsi tabungan Rp2 miliar ke atas hanya sekitar 0,07 persen, tapi nominalnya lebih besar dibandingkan porsi tabungan Rp0-Rp100 juta.
Terlihat berdasarkan data yang ada, simpanan di bank dengan nominal Rp0-Rp100 juta per Juni 2022 mencapai 98,68 persen. Namun, total nominalnya jauh di bawah Rp2 miliar yang porsinya tidak sampai 1 persen.
Total nilai simpanan Rp2 miliar ke atas tercatat sebesar Rp4.606,8 triliun dari 300 ribu rekening. Sedangkan, total nilai simpanan Rp0-Rp100 juta hanya Rp975,5 juta dari 478,6 juta rekening.
Sementara, nominal tabungan di atas Rp100 juta-Rp2 miliar tercatat sebesar Rp2.094,5 triliun dari 6 juta rekening.
"Ketimpangan dari jumlah simpanan masih terjadi," imbuhnya.
Meski demikian, Sri Mulyani sangat menyayangkan bahwa nilai tabungan yang besar ini tak diiringi dengan investasi. Banyak orang kaya ini hanya menyimpan uangnya.
"Kita perlu dorong agar nasabah besar mampu dan bersedia investasi di instrumen investasi jangka panjang. Sekaligus diversifikasi produk di perbankan dan sektor keuangan lainnya," terangnya.