Defisit Anggaran AS Turun Jadi Rp1.369 T

CNN Indonesia
Sabtu, 12 Nov 2022 05:51 WIB
Departemen Keuangan AS mencatat defisit anggaran bulanan turun 47 persen ke angka US$88 miliar atau setara dengan Rp1.369 triliun pada Oktober 2022. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Departemen Keuangan AS mencatat defisit anggaran bulanan negara tersebut turun 47 persen ke angka US$88 miliar atau setara dengan Rp1.369 triliun (asumsi kurs Rp15.559 per dolar AS) pada Oktober 2022.

Pada tahun sebelumnya, defisit anggaran AS menyentuh US$165 miliar atau setara dengan Rp2.567 triliun.

Penurunan ini juga sesuai dengan ramalan ekonom di mana defisit anggaran akan berada di bawah US$90 miliar.

Selama Oktober, yang merupakan bulan pertama untuk tahun fiskal 2023, pengeluaran yang tidak disesuaikan turun 9 persen menjadi US$406 miliar. Sementara, pendapatan meningkat 12 persen menjadi US$319 miliar.

"Ketika membandingkan apple to apple, defisit hanya sedikit lebih rendah (dari tahun lalu). Kami perlu melakukan jauh lebih baik dari itu," kata Senior Vice President dan Senior Policy Director Committee for a Responsible Federal Budget Marc Goldwein, dikutip dari CNN Business, Jumat (11/11).

Di lain sisi, tingkat utang AS tetap meningkat pada saat inflasi tinggi secara historis. Dengan suku bunga yang naik tinggi, pembayaran bunga membengkak jadi US$43 miliar pada Oktober, naik dari US$30 miliar dari tahun sebelumnya.

"Ini hanya puncak gunung es, karena suku bunga terus naik," pungkas Goldwein.

Sementara itu, data terbaru menunjukkan inflasi AS mencapai 7,7 persen (yoy) pada Oktober 2022, lebih rendah dari perkiraan para ekonom sebesar 8 persen. Capaian ini merupakan yang terendah sejak Januari tahun ini.

Inflasi tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya sebesar 8,2 persen (yoy).

Biro Statistik Tenaga Kerja mencatat harga tempat tinggal menguat 6,9 persen, harga pangan 10,9 persen, dan biaya energi 17,6 persen. Adapun biaya bahan pokok seperti telur, susu, dan roti masih cukup tinggi dengan masing-masing melonjak 43 persen, 14 persen, dan 14,8 persen.



(skt/dzu)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK