Sinergikan Data, BPS Luncurkan Neraca Institusi Terintegrasi

CNN Indonesia
Selasa, 22 Nov 2022 21:55 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) meluncurkan Neraca Institusi Terintegrasi (NIT) Indonesia untuk menyinergikan data makroekonomi nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) meluncurkan Neraca Institusi Terintegrasi (NIT) Indonesia untuk menyinergikan data makroekonomi nasional. (ANTARA/Calvin Basuki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) meluncurkan Neraca Institusi Terintegrasi (NIT) Indonesia untuk menyinergikan data makroekonomi nasional.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan pihaknya dibantu oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan Badan Statistik Nasional Australia (ABS) dalam membentuk sistem dan berbagai workshop.

Ia menjelaskan NIT merupakan rangkaian statistik ekonomi dan keuangan terpadu yang menyediakan data makroekonomi yang komprehensif, konsisten, dan terintegrasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini (NIT) merupakan muara dari data makroekonomi yang terintegrasi, komprehensif, dan koheren," ungkapnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (22/11).

Menurut Margo, penyediaan NIT mampu memberikan gambaran menyeluruh tentang keadaan ekonomi sebagai wawasan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam proses perencanaan dan evaluasi kebijakan di masa yg akan datang.

Penyediaan NIT Indonesia, juga merupakan komitmen Indonesia dalam memenuhi rekomendasi Data Gaps Initiative atau DGI, khususnya pada poin 2.8 mengenai diseminasi social account balance.



Margo menyatakan kerja sama antar instansi dalam penyusunan data harus tetap dijaga dan terus diperkuat. Hal harus tercermin dari harmonisasi dan konsistensi data makroekonomi seperti konsistensi data PDB dari tiga sisi pendekatan baik dari sisi produksi, pengeluaran, dan pendapatan.

Lalu, konsistensi unit instansi pemerintah dengan government finance statistik atau BPS yang dirilis oleh kementerian keuangan serta integrasi data dari Bank Indonesia (BI).

"Ini merupakan langkah untuk menjaga konsistensi dari berbagai sumber data dalam rangka menjamin kualitas data atau ekonomi Indonesia," imbuh Margo.

Ia menambahkan ke depan kerja sama dan inovasi antar kementerian/lembaga terus diperlukan untuk menjaga kolaborasi dalam rangka menyediakan data makroekonomi.

Hal itu akan ia realisasikan dengan tiga hal. Pertama, melanjutkan koordinasi dan kerja sama dalam penyusunan NIT Indonesia.

Kedua, meningkatkan kualitas dan kedetilan data NIT serta memperkecil time log data diseminasi. Ketiga, memperkuat analisis NIT sebagai dasar kebijakan makroekonomi.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER