Jokowi Minta Percepat Realisasi Belanja APBN dan APBD

CNN Indonesia
Kamis, 01 Des 2022 14:46 WIB
Presiden Jokowi meminta kementerian dan lembaga serta pemda untuk merealisasikan belanja APBN dan APBD, terutama belanja modal dan sosial.
Presiden Jokowi meminta kementerian dan lembaga serta pemda untuk merealisasikan belanja APBN dan APBD, terutama belanja modal dan sosial. (Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Jokowi meminta seluruh kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah (pemda) untuk segera merealisasikan belanja APBN dan APBD, terutama belanja modal dan sosial.

"Saya minta percepatan realisasi belanja di APBN maupun APBD, khususnya belanja modal dan belanja sosial," ujarnya dalam penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah 2023, Kamis (1/12).

Adapun realisasi belanja pemerintah pusat hingga akhir November 2022 baru mencapai 78,2 persen, sedangkan belanja daerah 68,2 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi mengatakan APBN berfungsi sebagai instrumen stabilitas dalam mengendalikan inflasi. Selain itu, APBN juga menjadi instrumen perlindungan sosial bagi masyarakat rentan dan harus mampu mendorong keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional.

Maka dari itu, APBN 2023 difokuskan pada enam kebijakan. Pertama, penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kedua, akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial. Ketiga, melanjutkan pembangunan infrastruktur prioritas, khususnya infrastruktur ekonomi pendukung ekonomi.

Keempat, pembangunan infrastruktur untuk menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru termasuk ibu kota negara (IKN) Nusantara. Kelima, revitalisasi industri, dan terakhir pemantapan reformasi birokrasi.

Sebelumnya, Jokowi juga menegur pemda lantaran dana belanja yang masih mengendap di bank sebanyak Rp278 triliun. Jokowi menyebut jumlah Rp278 tersebut terlalu besar dibandingkan dana belanja daerah pada beberapa bulan menjelang akhir tahun sebelumnya.

"Tahun lalu biasanya di bulan-bulan seperti ini paling Rp200 triliun, Rp220 triliun. Pagi tadi kita cek uang yang ada di bank masih Rp278 triliun," ungkap Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi, Rabu (30/11).

Jokowi mengaku heran pemerintah daerah tidak segera membelanjakan anggarannya, padahal pemerintah sedang gencar mencari investasi untuk masuk ke dalam negeri.

"Artinya kita pontang panting cari arus modal masuk lewat investasi tapi uang yang ada di kantong sendiri tidak diinvestasikan. Hati-hati ini keliru besar," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(fby/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER