Penurunan Inflasi Angkat Rupiah ke Rp15.425 di Akhir Pekan
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.425 per dolar AS pada Jumat (2/12). Mata uang Garuda menguat 137 poin atau 0,88 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.429 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,58 persen, baht Thailand menguat 0,17 persen, peso Filipina menguat 0,69 persen, won Korea Selatan melemah 0,06 persen, dan yuan China menguat 0,16 persen.
Dolar Singapura menguat 0,18 persen dan dolar Hong Kong terpantau melemah 0,01 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju yang kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,05 persen, poundsterling Inggris menguat 0,16 persen, dan franc Swiss menguat 0,26 persen.
Lalu, dolar Australia juga menguat 0,13 persen, dan dolar Kanada menguat 0,11 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah pada penutupan perdagangan ini ditopang oleh beberapa faktor. Dari sisi eksternal dikarenakan penurunan imbal hasil obligasi AS dan kekhawatiran akan kenaikan suku bunga The Fed yang tinggi mulai mereda.
"Selain itu, penguatan rupiah juga karena investor mengantisipasi data tenaga kerja AS NFP yang diperkirakan juga akan turun pada bulan ini," katanya CNNIndonesia.com.
Sedangkan, dari sisi internal karena inflasi Indonesia yang mulai turun pada November ini menjadi 5,42 persen (yoy).
"Ekspektasi kenaikan suku bunga yang akan less agresif ke depannya dan inflasi Indonesia yang menurun bantu penguatan rupiah pada penutupan ini," ujarnya.